Mohon tunggu...
jalal husin
jalal husin Mohon Tunggu... -

Anti Komunis

Selanjutnya

Tutup

Politik

APAKAH JOKOWI BOHONG

30 April 2014   00:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:03 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

APAKAH JOKOWI BOHONG



  1. Apakah video ini merupakan bagian fakta yang dapat menghambat , dan mengancam kehidupan kita berbangsa dan bernegara, mengancam perjalanan demokrasi kita, mengancam sebagian pemilih pada Pemilu Presiden / Wakil Presiden RI pada Pemilu 2014, mengancam partai-partai politik peserta Pemilu 2014 lihat http://www.youtube.com/watch?v=HJcpAlG_10I, dan seluruh data http://faktasejarahleaks.blogspot.com/.



  1. Sebagian warganegara baik yang mempunyai hak pilih maupun yang tidak mempunyai hak pilih pada Pemilu Presiden / Wakil Presiden 2014 membutuhkan bukti bukan janji seperti http://www.youtube.com/watch?v=HJcpAlG_10I, dan seluruh data http://faktasejarahleaks.blogspot.com/.



  1. Sebagian warganegara baik yang mempunyai hak pilih maupun yang tidak mempunyai hak pilih pada Pemilu Presiden / Wakil Presiden 2014 sudah memperkirakan situasi mirip http://www.youtube.com/watch?v=HJcpAlG_10I, dan seluruh data http://faktasejarahleaks.blogspot.com/ akan datang , oleh karenanya pasca pemilu legislatif 2014, kami sudah memperkirakan sebelum batas akhir penyerahan bakal Calon Presiden / Wakil Presiden 2014, saat ini sedang terjadi persiapan kontrak-kontrak politik sebagai syarat administrasi yang hendak dipaksakan oleh partai –partai politik peserta pemilu 2014, yang kalau tidak hati – hati dan sifatnya transaksional mungkin akan berdampak http://www.youtube.com/watch?v=HJcpAlG_10I, dan seluruh data http://faktasejarahleaks.blogspot.com/, artinya diperkirakan negara akan mundur dan tidak ada jaminan negara ini akan maju sebagaimana maksud Mukadimah UUD 1945.



  1. Kami sebagian warganegara merasakan bahwa pasca pemilu legislatif 2014 ini , menjelang Pemilu Presiden/Wakil Presiden 2014 merasakan para menteri terutama dari partai politik peserta pemilu 2014, dan para elit partai-partai politik peserta pemilu 2014, dapat saja khilaf sehingga dapat terlupa akan tujuan utama mendirikan partai yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia yang landasannya Pancasila sebagaimana tersurat dalam Mukadimah UUD 1945 , sehingga mereka dapat menjadi mereka terjebak seperti http://www.youtube.com/watch?v=HJcpAlG_10I, untuk hal ini lah kami minta pengayoman dari Presiden RI yang walaupun belum maksimal sampai saat ini, setidaknya terbukti membuat perasaan tentram , aman dan nyaman menjadi warganegara sekaligus berada di NKRI .

Kami sadar bahwa pendapat kami tersebut mungkin masih jauh dari kesempurnaan, bahkan juga dapat menimbulkan beragam interpretasi. Bila hal tersebut terjadi, maka pada kesempatan ini pula kami secara langsung menyampaikan permohonan maaf. Namun demikian bila sebagian atau seluruh pendapat kami ini benar, diharapkan saran dan harapan kami ini diikuti dengan arif dan bijaksana oleh para pihak yang berkepentingan yakni Partai-Partai Peserta Pemilu 2014.
Semoga melalui Pemilu Presiden/ Wakil Presiden 2014, warganegara diberikan kemampuan oleh NYA memilih Presiden / Wakil Presiden yang diberikan kemampuan oleh ALLOH swt / Tuhan YME untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Semoga Alloh SWT/Tuhan YME senantiasa melimpahkan Rahmah dan Hidayah-Nya bagi seluruh warganegara Indonesia, agar kelak anak cucu kita senantiasa diberikan kemampuan oleh NYA, menjaga, membangun, melanjutkan , memelihara negeri ini.
Salam
Jakarta, Jam : 20.00 BBWI. Senin , 28 Jumadil Akhir 1435 H / 28 April 2014 .

A. n. Perasaan Sebagian Para Pemilih Pemilu Presiden/ Wakil Presiden 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun