Mohon tunggu...
Jalal Aminuddin
Jalal Aminuddin Mohon Tunggu... Aktris - Mahasiswa

Mantap jiwa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diplomasi Rasulullah SAW di Dalam Perjanjian Hudaibiyah

2 November 2019   00:42 Diperbarui: 2 November 2019   00:50 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perjanjian hudaibiyah adalah perjanjian antara orang muslim Madinah dengan orang musrik mekkah . nama hudabiyah ini di ambil dari sebuah nama sumur yang berada di kota mekkah yang mana sekrang sudah berganti nama yaitu asy syumaisi. Di dalam perjanjian hudabiyah ini sudah menjadi salah satu tempat rasulullah melakukan diplomasi dengan para kaum quraisy, adapun latar belakangi terjadinya perjanjian ini adalah di pada tahun 628 m, kurang lebih 1400 kaum muslim berangkat ke mekkah guna untuk melakasankan ibadah umrah pada saat itu dan di saat itu juga kaum muslim telah mempersiapkan ibadah kurban untuk menyembah atau beribadah kepada Allah SWT.

Namun pada saat itu kaum quraisy yang berada di mekkah sangat tidak suka kepada orang islam yang dari Madinah, karena dia pernah di kalahkan saat dalam perang khandaq, maka dari situlah mekkah tertutup khusus bagi orang islam. Meskipun dalam keadaan seperti itu para bangsa arab telah betul-betul telah mempersiapkan kekuatan militer islam meraka untuk menhadapi kaum quraisy, namun nabi Muhammad saw selaku pemimpin dan sekaligus diplomat bagi kaum muslim yang mana rasulullah tidak menginginkan di dalam permasalahan terjadi petumpahan dara di tempat ini, karena tempat ( mekkah ) ini sudah menjadi tempat suci.

Maka dari akhir semua itu rasulullah mengambil jalan dengan jalur diplomasi, karena dengan diplomasi permasalahan ini dapat di selesaikan dengan perundingan atau dengan bernegosiasi, yang mana dengan cara itu itulah untuk menghindari terjadinya peperangan antar sesama manusia. Di dalam perjanjian ini rasulullah berdiplomasi sangat baik dan berjalan dengan lancar, yang mana rasulullah telah membuat kesepakatan kepada kaum Suhail bin amru yaitu dia salah seorang perwakilan dari kaum quraisy di dalam pertemuan itu di dalam kesepakatan itu berisi bahwasanya barang siapa yang ingin mengikuti Muhammad di perbolehkan dengan sesuka hati mereka/ bebas, akan tetapi ada hal yang harus di garis bawain yaitu bagi para pemuda yang masih di dalam penjagaan  , maka dia wajib harus meminta izin agar untuk di kembalikan kepada orang tuanya beserta penjaganya. Seperti juga sebaliknya bila ada yang ingin mengikuti ajaran quraisy sangat di perbolehkan akan tetapi dia tidak bisa lagi di kembalikan. Jadi kaum muslim di beri waktu tahun depan dapat memasuki mekkah dan melaksanakan tawaf selama tiga hari, adapun suku quraisy harus mundur ke atas bukit dan mereka ketika memasuki mekkah harus tidak dengan bersenjata.

Di dalam perjanjian kaum muslim mendapatkan dampak yang positif berupa bebas dalam menunaikan agama islam, tidak adanya penyerangan dari kaum quraisy, dapat mengajak semua kerajaan-kerajaan yang di luar arab untuk memeluk agama islam.

Jadi hasil diplomasi nabi Muhammad SAW di dalam perjanjian hudabiyah ini adalah barang siapa dari bangsa arab yang ingin masuk ajaran quraisy atau Rasullah SAW tanpa ada paksaan dan perjanjian ini cukup berlaku untuk bagi laki-laki saja dan bagi perempuan tidak di ikutsertakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun