Mohon tunggu...
Rahmad hidayat
Rahmad hidayat Mohon Tunggu... Insight,money,family,friends and religion

Maklumlah nulis sambil ngopi,sambil nyimeng sambil miras😁(becanda kok)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepanjang waktu

26 April 2020   02:00 Diperbarui: 26 April 2020   06:44 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pagi itu mentari berdiri malu-malu
burung-burung pun berkicau tak merdu
terpesonamu

siang itu mawar-mawar sepakat melayu
wajah langit pun seakan tak biru
tergilaimu

sore ini rembulan cemas tunggui
hanya cahayamu tak abadi
ku tatapmu oh bergeletar tubuhku
kau aksara lisanku

malam ini sudikah kau jadi bunga tidurku
biar gelap tertunduk cemburu
sampai jangkrik bisu

malam ini akankah kau sejenak lebur di mimpi
hingga embun menciumi hari
hingga fajar lagi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun