ibu dalam rumah tangga tidak dapat tergantikan. Sedangkan penggunaan energi berkelanjutan terdapat peran kunci ibu yang sangat penting. Ibu adalah pengelola dalam setiap penggunaan energi pada rumah tangga.
Betapa tidak peran sentralTidak dapat dipungkiri bahwa ibu sering menjadi pengelola konsumsi energi rumah tangga. Ia memiliki tanggung jawab penuh sehingga pengaruhnya dalam memilih peralatan elektronik yang lebih efisien guna mewujudkan energi berkelanjutan mutlak dibutuhkan. Tidak itu saja, penggunaan lampu dan AC dengan menerapkan praktik hemat energi juga dapat mengurangi jejak karbon keluarga.
Disamping itu, ibu juga mempunyai peran dalam meletakkan pondasi kesadaran pendidikan awal. Kesadaran keluarga mengenai pentingnya energi berkelanjutan perlu dibangun sejak awal. Hal ini bisa dilakukan ibu dengan cara mendidik anggota keluarga tentang cara mengurangi konsumsi energi dan pemilihan energi terbarukan lainnya. Seorang ibu mampu menciptakan perubahan perilaku lewat pendidikan dini yang signifikan.
Ibu juga berperan pengambil keputusan dalam penggunaan sumber energi dalam sebuah rumah tangga. Dengan pemilihan penggunaan energi terbarukan semacam panel surya atau turbin angin dapat memenuhi kebutuhan energi dalam rumah tangga. Pada akhirnya kontribusi nyata ibu adalah menghemat anggaran rumah tangga agar dapat digunakan untuk jatah lainnya.
Praktik baik yang telah dilakukan seorang ibu tersebut bisa dipromosikan ke lingkungannya. Dengan bergabung dengan komunitas lokal semacam ibu PKK dapat dimanfaatkan pengaruh sosialnya. Dampaknya seorang ibu dapat mempromosikannya kepada tetangga, teman dan anggota komunitas lainnya. Harapannya dapat memprakarsai gerakan menuju energi berkelanjutan yang lebih maksimal di tingkat lokal pedesaan.
Lebih jauh lagi, seorang ibu juga mampu melakukan inovasi dan pengembangan solusi. Salah satu aksi nyata yang dilakukan oleh Tri Mumpuni atau yang akrab dipanggil Ibu Puni (sumber: mesin.umy.ac.id). ia adalah seorang pelopor pembangkit listrik tenaga mikrohida di daerah tertinggal. Ia telah berhasil menciptakan solusi energi berkelanjutan yang dapat diterapkan pada skala yang lebih besar (nasional).
sebenarnya masih banyak ibu di luar sana yang melakukan inovasi seperti Ibu Puni. Hanya saja kegiatan yang tidak terorganisir dan terkesan separadis tidak bisa menghasilkan energi masive. Dan Oxfam hadir dalam rangka memfasilitasi itu semua. Selanjutnya sebagai wadah bersama guna mewujudkan transisi energi adil.
Seorang ibu sejatinya adalah agen bagi transisi energi adil. Sebagai agen, ibu memiliki potensi besar untuk memainkan peran kunci. Ia adalah kompas perubahan menuju energi berkelanjutan yang lebih adil.
Beberapa cara ini bisa ditempuh oleh seorang ibu yang berperan sebagai agen transisi energi adil:
- Pendampingan Akses EnergiÂ
Tidak di semua tempat seorang ibu dapat mengakses sumber energi secara leluasa. Hal itu dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor kehidupan. Seorang ibu bisa menjadi pendamping agar akses semua keluarga di daerahnya mampu atau mudah aksesnya serta adil dan terjangkau.
- Penyadaran Pendidikan Energi
Kesadaran ini perlu dibangun sejak dini oleh seorang agar transisi energi adil segera tercapai. Dengan kesadaran tersebut akan terbangun perasaan bahwa ketidakadilan energi bukan kewajaran. Pada akhirnya semua akan mencari solusi dan inovasi terbaiknya guna mendapatkan rasa adil tadi.
- Pengembangan Komunitas Energi