Mohon tunggu...
Jainal Abidin
Jainal Abidin Mohon Tunggu... Wiraswasta - jay9pu@yahoo.com

Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fenomena Ida Dayak dan Rasa Pesimis Masyarakat terhadap Pusat Kesehatan

10 April 2023   14:07 Diperbarui: 10 April 2023   14:13 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

fenomena ida dayak id.theasianparent.com

Saat masyarakat dihadapkan dengan masalah kesehatan yang mahal, jalur pengobatan alternatif selalu menawarkan solusi menggiurkan. Itulah satu penyebab tidak langsung Ida Dayak menjadi cukup fenomenal dan viral.

Tak mengapa jika memang pengobatan itu tidak ada unsur penipuan. Cukup sah saja bila masyarakat memilih jalur alternatif untuk kesehatannya sendiri.

Karena memang sakit di negeri ini cukup mahal. Tidak usah ngomong soal BPJS, semua sudah tahu kwalitas gratisnya.

Begitulah pada waktu masyarakat kelas menengah ke bawah menggantungkan kesehatan pada Pusat Kesehatan Masyarakat, tidak di imbangi dengan standar pelayanan jelas.

Apalah arti gedung indah nan megah bila proses pelayanannya hanya formalitas. Cenderung dingin dan kurang sentuhan rasa pengabdian terhadap profesinya.

Masih seribu satu pusat kesehatan yang memberi pelayanan sepenuh hati. Apalagi kita hanya pasien BPJS, jangan tanya rasa sakit yang kita derita. Tambah sakit. Bukan hanya oleh sakit yang telah kita rasakan tapi juga terhadap pelayanan kita sebagai orang yang sakit.

Ketika mengetahui banyak sekali fasilitas kesehatan pemerintah yang dibangun menjadi bangunan mewah, ada sedikit harapan perubahan. Namun alangkah kaget dan kecewanya saat tahu bahwa keberadaan di dalamnya stagnan. Tak ada apapun untuk dibanggakan selain lantai dan kaca jendela yang menjadi mengkilap dan licin.

Budaya dan tradisi di dalamnya tetap seperti yang dulu. Mengantri dan lama. Kecuali kalau kita punya jalur khusus, kenal dengan orang dalam. Kita bisa potong antrian dan seperti tanpa administrasi.

Padahal itu bukti nyata, sebenarnya bisa melayani dengan cepat kenapa harus dibuat lama?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun