Dalam satu dekade ini Indonesia di hebohkan dengan munculnya orang orang dari golongan khabaib dengan segala manuver politik yang terbungkus jubah ke Agama an, dan tentunya wajar timbul sikap pro dan kontra.
Apalagi sekarang ini sedang viral video ceramah seorang khabib muda yang berujung dengan laporan ke kepolisian.
Dalam hal ini saya tidak menilai salah benar nya isi video itu karena itu adalah ranah hukum, biar pengadilan yang menentukan, kita tentu terheran heran seorang khabib yang mempunyai maqom tersendiri di hati masyarakat indonesia dan sebagian masyarakat rumpun melayu di kawasan Asia Tenggara  . apalagi di kawasan tapal kuda jawatimur benar-benar amat dihormati karena biasanya para khabaib terkenal sifat-sifat mulia nya , alim ilmu agama nya , tawadhu terhadap sesama,kog bisa seperti itu ?
Kalau kita tarik garis keturunan beliau ke atas kita dapat melihat bahwa kakek dari nabi muhammad saw yaitu Abdul Muthalib mempunyai beberapa anak diantaranya adalah Abdullah, Abu Thalib, abu Jahal dan Abu Lahab. Dari ke empat orang ini bisa kita bagi menjadi dua kutub yang saling berlawanan, Abdullah dan Abu Thalib di satususi mewakili sikap seorang yang tegas,berani dan lemah lembut. . sedangkan disisi lain Abu Jahal dan  Abu Lahab mewakili sifat seorang yang keras , tegasdan temperamental.
Jadi tidaklah heran kalau keturunan Rasulullah Muhammad saw yang bertebaran di Indonesia ini mewarisi kombinasi gen gen yang dimiliki oleh dua kutub yang berlawanan tersebut, ada khabib Abu bakar segaf al Idrus, khabib Alwi Shihab ,khabib Quraisy shihab, khabib Lutfi dll yang mewarisi genetika Abdullah ayah rasulullah dan Abu Thalib paman beliau, sedang gen dari Abu Jahal dan Abu Lahab paman rasulullah saw yang lain di warisi oleh beberapa khabaib yang lain.
Ada pepatah Arab kuno yang mengatakan " kalau ingin terkenal, kencingilah Kakbah " . jadi kalau ingin terkenal,ingin viral dalam bahasa anak muda sekarang ini ya harus berbuat atau melakukan hal-hal yang tabu atau kontroversial agar menjadi perhatian orang lain, kenapa harus yang tabu ? Â ya karena kalau melakukan hal baik tidak akan di liput oleh wartawan, the bad news is the good news.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H