Kota Kecil nan sejuk ini sudah menjadi target wisatawan lokal saat liburan, memang pesona dari swiss van java yang pernah dijuluki Kota Intan ini menyimpan berbagai jenis mutiara yang terpendam. Dari mulai tempat wisata yang lagi naik daun Puncak Darajat Garut, sampai dengan penganan khasnya yang semakin beraneka ragam.
Tampaknya Kabupaten Garut sangat siap menerima wisatawan hingga mampu menciptakan sebuah kenangan pada setiap yang datang. Selain potensi alam, kenangan itu juga berupa cenderamata atau oleh‑oleh khas garut yang telah dikemas modern dan siap bersaing dengan produk‑produk asing.
Cenderamata khas daerah Garut adalah kerajinan kulit. Nah, untuk mendapatkan barang ini cobalah ke daerah Sukaregang, disinilah sentra kerajinan kulit. Sepanjang jalan toko‑toko berderet, tinggal pilih dan sesuaikan saja dengan selera Anda, mulai dari Jaket Kulit, sepatu, topi maupun barang lainnya.
Bagi yang suka jaket kulit, disinilah surganya berbelanja barang tersebut, dan jangan lupa harus bisa menawar minimal lima puluh persen dari harga pertama yang ditawarkan. Toko kulit yang paling terkenal adalah Astiga. Toko ini sudah punya cabang di Bandung, dan produk jaket kulitnya sudah ada di berbagai showroom di kota besar. Tapi jika Anda beli di workshop Astigan langsung, tentu bisa dapat jauh lebih murah daripada yang berbelanja di outlet.
Selain kulit, Garut juga punya batik motif khas tanah Sunda. Sayangnya batik garutan belum tersentralisasi. Jadi jika berburu batik Anda harus berkeliling ke beberapa tempat perbelanjaan yang ada di Garut, diantaranya Batik Kampung Sisir (Batik "Tulen"), Jalan Ciledug Kampung Sisir 528, RT 005/09, Regol, Garut (depan bank Danamon), atau Rasya Batik Garut Gallery di Jalan Otto Iskandar Dinata, Komplek PLN No. 1.
Setelah dua produk kenangan, tak lengkap rasanya tanpa membawa buah tangan atau oleh-oleh yang sekarang sedang booming dari Garut, yakni Chocodot dengan produknya yang paling populer Cokelat Anti Galau, sebuah produk kreatif perpaduan dodol dan coklat. Kombinasi dua bahan tersebut melahirkan citarasa baru yang unik dan Iezat.
Produk inipun telah dikemas layaknya cokelat keluaran luar negeri sehingga tampil begitu memikat. Dan uniknya pada kemasan Chocodot Garut ada informasi seputar pariwisata Garut. Bahkan Chocodot mengeluarkan edisi spesial yang namanya diambil dari tempat wisata dan beberapa gunung di Garut, seperti Gunung Papandayan (perpaduan milk chocolate dengan dodol), Cikuray (milk chocolate dengan dodol keju), Gunung Guntur (milk chocolate dengan dodol susu), Gunung Haruman (dark chocolate dengan dodol), Gunung Talaga Bodas (white chocolate dengan dodol).
Selain Chocodot kini banyak pula merk‑merk lokal lainya yang mengikuti kesuksesan pendahulunya, seperti Java Cocolate. Ini semakin mengukuhkan Garut sebagai Swiss Van Java. Berkaca dari negeri Swiss yang merupakan salah satu produsen cokelat ternama dunia, Garut telah memiliki pabrik cokelat terbesar di Indonesia. Sehingga Garut memungkinkan bisa menjadi produsen coklat terkenal di Indonesia, yang pemasarannya akan membidik kawasan Asia serta Eropa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H