Mohon tunggu...
Jaka Surya Permana
Jaka Surya Permana Mohon Tunggu... Montir - Aftersales

Ilmu dapat didapat dari mana pun, kapan pun dan pada siapa pun.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tahun 2024 Menjadi Tahun Terpanas Bagi Dunia!

18 Januari 2025   01:11 Diperbarui: 18 Januari 2025   01:11 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tahun 2024 sejauh ini tercatat sebagai tahun terpanas dunia, di tahun 2024 tersebut menjadi tahun pertama suhu dunia melampaui ambang batas yang mencapai kenaikan sampai 1,5 derajat celcius seperti yang ditetapkan pada Perjanjian Iklim Paris.

            Suhu udara di setiap negara mengalami kenaikan di tahun 2024, menyebabkan gelombang panas, kekeringan dan cuaca ekstrim. Perubahan iklim mendorong suhu planet Bumi ke tingkat yang belum pernah dirasakan oleh manusia modern.

            Suhu rata-rata planet bumi sepanjang tahun 2024, ada pada angka 1,6 derajat celcius lebih tinggi daripada suhu rata-rata tahun 1850 -- 1900. Periode tersebut merupakan periode praindustri sebelum manusia mulai menggunakan bahan bakar fosil, yang menghasilkan gas karbondioksida (CO2) yang mencemari udara dalam jumlah besar.

            Permukaan laut dunia juga tercatat berada di suhu rata-rata tertingginya. Penelitian yang dipublikasikan di Advances in Atmospheric Sciences menemukan bahwa suhu laut mencapai peningkatan suhu panas sebesar 1021 Joule pada kedalaman lebih dari 2000 meter. Panas permukaan laut akan mendorong penguapan lebih sehingga berpotensi memicu badai yang lebih ganas.

            Kenaikan suhu global jangka panjang ini dipicu aktivitas manusia terutama dalam penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan gas yang mencemari udara. Emisi bahan bakar fosil juga berkontribusi paling banyak atas terjadinya kenaikan suhu global selama tahun 2024. Dampak perubahan iklim tersebut dapat mengakibatkan gelombang panas ekstrim, kekeringan, kebakaran hutan, dan banjir.

            Peneliti menekankan bahwa umat manusia masih bisa membuat perubahan. Dunia telah membuat kemajuan teknologi hijau seperti energi terbarukan. Kita sebagai umat manusia juga dapat membantu mengurangi kenaikan suhu ini dengan cara mengurangi konsumsi bahan fosil, menggunakan sepeda saat berpergian dekat, dan beralih menggunakan kendaraan listrik murni atau Hybrid.

            Langkah tersebut jika dijalankan oleh semua masyarakat dalam sebuah negara dapat mengurangi efek pemanasan global secara berangsur-angsur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun