TNI adalah aparat negara, tentunya harus taat pada konstitusi. TNI hanya patuh pada konstitusi, bukan pada Personal.Â
Untuk itu TNI sebagai penjaga keamanan negara dari ancaman pihak luar harus terus ditingkatkan.Â
Namun beberapa waktu terakhir ini, banyak orang mulai menanyakan posisi TNI.. terkait dengan aktifitas di luar pertahanan dan keamanan langsung.Â
Memang kalo dihubung-hubungkan semuanya bisa nyambung, contoh : karena demi ketahanan dan keamanan pangan dan swasembada beras, Â maka TNI dilibatkan di bidang pertanian. Walaupun masih perlu diukur dengan parameter yang jelas, apakah kondisi pangan Indonesia saat ini sudah mengkhawatirkan, sehingga TNI harus turun tangan..?? Seberapa besar ancaman krisis pangan terhadap ketahanan dan keamanan nasional, sehingga TNI langsung dilibatkan ?? kenapa ga sekalian aja TNI diberikan kewenangan menangkap mafia beras yang mengganggu ketahanan dan keamanan pangan ??Â
Contoh lain, TNI dilibatkan dalam proses pembebasan lahan (kasus kalijodo contohnya).Â
Memang TNI adalah bagian dari Rakyat Indonesia, sudah memang seharusnya TNI selalu bersama Rakyat. Tetapi bila TNI berhadapan dengan rakyat bagaimana ? contoh kasus di Kalijodo ?Â
Memang TNI sekarang mendapatkan banyak bantuan: KSAD Bicara Pengadaan Helikopter Black Hawk, Apache, dan MI-26
tapi jangan sampai karena dibantu oleh pengusaha, kemudian TNI menjadi tidak netral dan tidak independen.
Jaman ORBA, TNI mempunyai DWIFUNGSI sehingga memungkinkan untuk aktif di luar bidang keamanan dan pertahanan. Namun sekarang TNI adalah Profesional. Seiring dengan Reformasi TNI.Â
Semoga TNI tetap konsisten menjaga Ketahanan dan Keamanan Indonesia.Â
Â