STY ingin Ubah Sejarah, dan tentukan Nasib Sendiri
Indonesia Lolos Olimpiade? Sebuah pertanyaan yang sangat sulit dijawab, tetapi selalu ada harapan jika kita menapaki jalan ke arah sana.
Tidak seperti bulutangkis memang, tampil di pentas Olimpiade dan Piala Dunia, masih menjadi mimpi di siang bolong bagi sepak bolaIndonesia.
Sementara bulutangkis sejak dipertandingkan di perhelatan Olimpiade, Â Indonesia selalu mendapatkan tiket, bahkan meraih medali emas. Sedangkan sepakbola, seringkali terseok-seok diawal perjalanan, seperti kaki yang layu tak berdaya untuk berlari berkejaran dengan negara lain melewati rintangan terjal.
Cerita tahun 1976
Sebenarnya timnas Indonesia pernah tampil di Olimpiade tahun 1956 Â Melbourne.
Pertandingan saat itu seperti David melawan Goliath. Orang Indonesia yang bertubuh kecil, kurus, dan pendek, layaknya David dalam legenda David and Goliath. Rusia  sebagai negara super power yang secara geografis memiliki ras Eropa, tentu saja memiliki tubuh yang besar, kuat,  dan kekar laksana Goliath yang menjadi musuh David.
Meskipun tidak seperti David dalam legenda itu yang berhasil mengalahkan Goliath. Â Indonesia menggunakan strategi "akal", dengan bertahan total sehingga mengejutkan dunia dengan menahan Rusia 0-0, walau pun akhirnya di pertandingan play-off kedua Indonesia kalah 4-0 dan tersingkir, tetapi catatan itu terus dikenang oleh Komite Olimpiade, maupun Indonesia.
Tahun 1954, Indonesia dilatih oleh orang Yugoslavia (negara ini sudah bubar). Â Kedekatan Presiden Sukarno kala itu sebagai Ketua Gerakan Non Blok, dengan Presiden Yugoslavisa Yosef Bros Tito, melahirkan kerjasama di bidang sepak bola dengan mendatangkan pelatih Toni Pogacnik, yang dianggap sebagai orang yang meletakkan dasar-dasar sepak bola di Indonesia.
Kelolosan Indonesia tidak ada yang menceriterakan bagaimana Indonesia bisa bermain di Olimpiade.