Menampilkan Jay Idzes dengan waktu adaptasi yang pendek sebenarnya adalah perjudian yang berat buat pelatih. Pasalnya Jay Idzes adalah bek sentral. Jika Jay gagal beradaptasi dapat berakibat fatal buat pertahanan Indonesia, apalagi lawannya Vietnam, yang memiliki permainan yang efektif dalam mencetak goal.
STY sebenarnya harus  berjudi, dengan absennya Jordy Amat, dan Elkan Baggot, dengan menempatkan Jay Idzes di bek sentral.
Beruntung Jay Idzes mampu cepat beradaptasi dan bermain sangat baik. Seperti saya tulis di tulisan saya sebelumnya, kelemahan Idzes adalah dalam membuang bola dan permainan semalam buangan bolanya minim kesalahan yang mengarah ke blunder.
Jay Idzes bahkan memiliki keberanian untuk membantu serangan, dan hampir saja sontekan bolanya berbuah gol. Jay juga mampu membuat penyerang Vietnam frustasi, dan memenangkan duel satu lawan satu dengan elegan.
Nathan kurang sukses
Debut yang dialami Nathan Tjoe-A-On, tidak semulus Idzes. Bermain di wing kiri, menggantikan Arhan Nathan masih Nampak canggung, sudah begitu penampilan Nathan mampu diperkirakan Troussier, dengan memberikan penjagaan yang ketat.
Penampilan Nathan dirasa wajar, karena durasi adaptasinya yang pendek, hanya efektif 2 hari berlatih bersama dengan tim. Nathan belum mampu menunjukkan kecepatan, dan kecerdasan bermainnya seperti di Hareveen Belanda.
Kendala Naturalisasi terkuak
Secara keseluruhan penampilan timnas menurun, dibandingkankan saat Piala Asia. Hal ini ada beberapa kemungkinan, yang bisa menjadi bahan evaluasi  Shin Tae Yong dan PSSI.
Yang pertama waktu persiapan yang sangat mepet, nyaris hanya 2 hari yang efektif menyebabkan pemulihan fisik tidak tercapai. Rata-rata pemain tidak dalam performa fisik 100 persen.