Mohon tunggu...
Jaka Sandara
Jaka Sandara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas || Digital Marketing || Publishing || Edittor ||

Suka Nulis | Baca | Ngedit | Photoshop | Jurnalistik | Otak-Atik Komputer | Musik | Publishing | Internet Marketing.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Dr. Nahor Nekwek, S.Pd, MM: Masalah Kemiskinan Harus Diatasi (1)

14 Januari 2023   22:02 Diperbarui: 14 Januari 2023   22:02 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak dapat dipungkiri bahwa setiap pemerintahan diseluruh dunia pasti  menghadapi masalah kemiskinan, banyak sekali faktor-faktor terjadinya kemiskinan yang mungkin setiap wilayah berbeda sebabnya. Namun secara umum penyebab terjadinya kemiskinan bisa terjadi karena faktor pendapatan, Pendidikan, Kesehatan bahkan akses jalan seperti kurangnya sebuah pembangunan, atau tidak dibangunnya infrastruktu di wilayah tersebut. Sebagai contoh tidak adanya pembangunan bangunan layanan Kesehatan, tidak adanya pembangunan bangunan sekolah atau Pendidikan. Sehingga akses untuk maju sangat sempit, dan sulitnya untuk berkreasi dengan wilayah luar.

Tentunya hal ini wajib dicarikan solusi, agar suatu wilayah tersebut bisa maju dan berkembang demi menuju kehidupan yang lebih cerah. Di Indonesia, masih banyak kita lihat wilayah yang masih termasuk dalam garis kemiskinan yang membutuhkan percepatan kinerja pemerintah , salah satunya adalah wilayah timur yang ada di Indonesia,  ini adalah masalah yang kompleks. Perbedaan dengan wilayah lainnya bisa dilihat sevara konkrit,

Sumber Gambar: Era Baru Papua
Sumber Gambar: Era Baru Papua

Ada beberapa karakteristik kemiskinan di wilayah Indonesia bagian timur, seperti yang disebutkan dalam buku Kajian kebijakan penanggulangan kemiskinan melalui IR,  bahwa di provinsi Indonesia Timur ini mencapai 71,63 % dengan intensitas kemiskinan yang lumayan cukup besar  yaitu 64,10 %, kemudian juga jika dilihat tingkat kemiskinan multidimensi terdapat 45,91 %. Meskipun proporsi penduduk miskin multidimensi di wilayah Indonesia Timur ini lebih tinggi daripada wilayah Jawa dan Sumatera, provinsi Papua hanya menyumbang 6,37 % terhadap jumlah rumah tangga miskin multidimensi di Indonesia.

Kondisi umum yang dihadapi orang-orang miskin adalah kurang pendapatan setiap harinya atau bulannya, mereka hanya dapat memenuhi kebutuhan dasarnya saja, sehingga untuk biaya lainnya seperti biaya Kesehatan Ketika sakit, mereka lebih membiarkan saja tanpa adanya pengobatan, sehingga memperparah keadaan sampai mengalami gizi buruk.

Sumber Gambar: Papua Bangkit
Sumber Gambar: Papua Bangkit

Selain itu, tentu dalam dunia Pendidikan pun demikian adanya, mereka tidak mengikuti kegiatan belajar-mengajar sehingga sampai kepada buta huruf tidak bisa membaca dan menghitung, ini akan menyebabkan terjadi kemunduran atau tidak tidak bisanya berkembang lebih maju lagi kedepannya.

Sehingga dalam sebuah rumah tangga semuanya ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makan dan minum saja, seorang perempuan bukan hanya mengurus rumah tangga saja tetapi sudah merambah ke mencari nafkah untuk keluarga juga, begitu juga dengan seorang anak yang seharusnya menduduki dunia Pendidikan malah ikut serta membantu orangtuanya tanpa kenal waktu.

Sumber Gambar: Era Baru Papua
Sumber Gambar: Era Baru Papua

Dengan kondisi yang demikian, perlu adanya penanggulan kemiskinan untuk menekan angka kemiskinan, seperti meningkatkan pendapatan keluarga, memberikan Pendidikan untuk anak-anak serta membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, sehingga tidak ada lagi yang berada dibawah garis kemiskinan. (BERSAMBUNG)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun