Kemajuan suatu daerah salah satunya bisa ditandai dengan adanya pembangunan-pembangunan atau infrastruktur yang terbaru dan kekinian, karena mengikuti perkembangan zaman yang semakin indah dengan sebuah pembangunan yang megah dan mewah. Apalagi bisa terawat dengan baik dan teratur serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat sekitar.
Jika dicermati lebih jauh lagi pada pembangunan-pembangunan di Papua masih banyak yang terlihat tertinggal karena ada beberapa anggapan yang mengatakan masyarakatnya dinomor duakan. Guna menepis semua anggapan tentang pembangunan Papua yang masih tertinggal tersebut PON XX inilah momentum yang tepat bagi bangsa Indonesia dalam mempercepat pemerataan pembangunan Papua dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan ini juga akan menjadi kemajuan bagi bangsa Indonesia itu sendiri.
Berkat ajang PON XX yang lalu banyak pembangunan Baru ataupun renovasi baru yang ada di Papua, Tentunya hal ini akan membuat sebuah kemajuan yang ada di Bumi Cendrawasih tersebut, hal ini tentunya tidak lepas dari kegiatan Olahraga. Dan tak bisa dipungkiri bahwa olahraga di Papua memang benar mengalami kemajuan dari tahun ke tahun.
Bisa dilihat dari sarana dan prasarana dari cabang-cabang olahraga di berbagai titik daerah, tentunya bisa diikuti oleh dukungan pembangunan infrastruktur dasar lain, yang akan mendukung pengembangan wilayah Papua, seperti perumahan, jalan dan jembatan, jaringan air bersih, daya listrik dan telekomunikasi maupun ruang terbuka hijau yang tertata, dan ini akan menjadi bagian terpenting bagi masyarakat Papua menjalani kehidupan.
Tentunya diharapkan pula ekonomi kreatif tumbuh dan dunia pariwisata hidup dan semakin aktifnya pergerakan barang dan jasa di Papua. Proses menuju PON XX ini tentunya dapat memperkuat solidaritas sosial antar anak bangsa dari berbagai provinsi, maupun solidaritas sosial di internal penduduk Papua yang berjumlah sekitar 3,5 juta jiwa. Julukan Papua sebagai Indonesia Mini menjadi modal sosial, sekaligus menjadi modal kultural penduduk yang beragam dalam memperkuat "Kasih Menembus Perbedaan".
KONI Provinsi Papua dalam pemilihan skenario pelaksanaan PON XX didesain dalam skenario cluster (tersebar). Ada 5 titik kawasan sebagai tempat pelaksanaan pertandingan, yakni kawasan Jayapura, Merauke, Jayawijaya, Mimika dan Kawasan Biak Numfor. Pola distribusi ini sejalan dengan pendekatan kewilayahan adat dalam pembangunan Papua, baik kawasan adat Saireri, Mamta, Mee Pago, Laa Pago, dan Animha.
Dengan demikian pembangunan akan bertumbuh dan dirasakan secara merata di semua kawasan adat, dan soliditas maupun kebanggaan rakyat Papua tumbuh secara inklusif. PON XX menjadikan momentum dalam strategi akselerasi pembangunan pariwisata Papua. Saat ini, Pemprov Papua dan Kabupaten-Kabupaten terus merevitalisasi produk- produk wisata dan destinasi wisata yang berbasis lingkungan dan sosial budaya untuk dikenalkan ke seluruh pelosok Negeri Indonesia, sehingga Papua menjadi masyarakat yang kreatif dan inovatif.
Dengan momentum PON XX yang telah banyak membangun bangunan yang indah dan megah di Papua bisa terawat awet hingga bisa selalu difungsikan untuk kemajuan-kemajuan yang ada di Tanah Papua, dengan itu tidak ada lagi kata ketertinggalan, yang ada adalah sebuah kemajuan menggapai sebuah prestasi cemerlang.
