Mohon tunggu...
Shiro Hige
Shiro Hige Mohon Tunggu... -

Memang paling enak mencari kambing hitam dan menuntut tanpa mengingat kelakuan ketika sesuatu terjadi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

MUI: Jadilah Perwakilan Suara Islam

13 November 2016   22:36 Diperbarui: 13 November 2016   23:20 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada hari ini, kita membaca kisah sedih di Samarinda. Dimana Balita terluka akibat ledakan. Mereka adalah anak kecil, tidak tahu kejamnya dunia. Yang mereka tahu adalah kegembiraan dan kesenangan. Lalu tiba-tiba seseorang mengatasnamakan Jihad melakukan tindakan tak terpuji. Mari kesampingkan beberapa hal sensitif dahulu. pertama hilangkan agama, hilangkan kata-kata jihad dan terakhir anggap ini adalah sebuah kejadian yang tak terduga.

Kita akan dapatkan berita 

Seorang Pemuda melukai beberapa bocah saat tabung gas yang dia bawa meledak.

sebagai seorang pemuda . saya akan berduka atas kejadian bocah ini terluka. juga terhadap pemuda tersebut . Namun saat pemuda itu ternyata memang sengaja meledakkan gas, maka saya akan marah.

Tapi apa yang terjadi bila ditulis yang sebenarnya

Seorang Pemuda melakukan Jihad dan melukai bocah

saya tentu akan kecewa!! dan malu. Karena Islam (kata Jihad) ada dalam kasus ini. Dan tentu saja, ini jadi sedikit pertanyaan.. Kemana peran MUI selama ini? kita hidup dalam toleransi, bila toleransi beragama tidak baik.. bagaimana dengan toleransi seagama?

Tulisan ini tidak untuk mendebat MUI yang cepat tanggap atas perkara Ahok! tidak untuk menuduh MUI lambat bergerak dalam mencegah separatis atau aliran buruk di Islam. Namun saya mengharapkan MUI tidak berpangku tangan masalah ini. MUI harus menunjukkan dia adalah suara Islam dengan menunjukkan kepeduliannya.

Hilangkan agama korban dari kejadian ini. Hilangkan fakta pelakunya adalah seorang Muslim yang mungkin bagi para tetangganya adalah orang yang beriman! MUI diharapkan menjad suara dari Islam. Ketika Islam di nistakan kemarin, fatwa keluar dengan cepat. Namun teroris yang terjadi mengatas namakan Islam sudah lama terjadi. Dan saya yakin sudah ada Fatwa tentang ini. 

Ingatkanlah pada kami bahwa MUI pernah memiliki fatwa ini. Bila belum buatlah Fatwa yang menekan ajaran yang radikal. Ajaran radikal seperti apa? jelaskan dalam Fatwa. Janngan jadikan hal ini berlarut-larut. Bila terus berlarut. cobalah bercermin.. apabila cermin tidak bisa membantu.. cobalah lakukan audit pada diri anda sendiri. Rasullah sendiri bertanya kepada Allah apa yang salah terhadap dirinya melalui doa. Kenapa MUI tidak melakukan hal tersebut.

Banyak praktek-praktek ilegal yang muncul di media masa, media sosial bahkan sekitar kita. Kebanyakan mengatas namakan Islam . Kita mungkin tak butuh Fatwa karena beberapa praktek yang kita sebut 'ilegal' bukan hal mengancam. Tapi janganlah berpangku tangan saja, belajarlah bahwa Islam itu 1 tetapi pengikutnya jutaan yang punya pikiran berbeda-beda. Termasuk gurunya yang memiliki persepsi berbeda. Tanpa ada badan yang mengendalikan, maka perbedaan akan terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun