Mohon tunggu...
Cinta D.A. Benua
Cinta D.A. Benua Mohon Tunggu... Penulis - T.U. Bagian Bengkel Listrik SMK Yudya Karya, Tukang Servis Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga, Penulis Novel Fizzo, Penulis Lirik Lagu.

Hobi saya adalah berkutat di dunia kreativitas, khususnya dalam menulis dan menciptakan karya seni. Saya aktif menulis novel di platform Fizzo dengan nama pena Cinta di Antara Benua, yang kini saya ubah menjadi Cinta D.A Benua agar terlihat lebih simpel dan keren. Di sanalah saya menuangkan imajinasi dan menghadirkan cerita-cerita yang dapat menginspirasi para pembaca. Bagi saya, menulis adalah cara untuk menjelajahi berbagai dimensi kehidupan, karakter, dan emosi. Selain itu, saya juga memiliki minat mendalam dalam dunia musik. Saya gemar menciptakan lirik lagu yang bermakna serta mengolah melodi menggunakan Suno AI. Proses ini bukan hanya menantang, tetapi juga memberikan kepuasan tersendiri ketika sebuah lagu berkembang dari ide sederhana menjadi sebuah karya yang utuh. Melalui kombinasi menulis novel dan menciptakan musik, saya merasa dapat mengekspresikan diri serta berbagi cerita dengan cara yang unik dan mendalam. Bagi saya, kreativitas adalah jembatan untuk menyentuh hati banyak orang. Di luar dunia seni, saya bekerja di Tata Usaha Bagian Bengkel Listrik SMK Yudya Karya. Selain itu, saya juga memiliki pekerjaan sampingan sebagai teknisi perbaikan peralatan listrik rumah tangga, termasuk AC, kulkas, serta berbagai perangkat elektronik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jejak Naga Purnama Bab 8: Pendekar Serat Lembayung

8 Februari 2025   00:03 Diperbarui: 7 Februari 2025   22:19 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bab 8: Pendekar Serat Lembayung

Raksa berdiri diam, dadanya masih naik turun akibat pertarungan sebelumnya. Matanya terpaku pada wanita yang kini berdiri di antara dirinya dan Sura Langit.

Siapa sebenarnya dia?

Sura Langit, yang sejak tadi penuh percaya diri, kini menunjukkan sesuatu yang jarang terlihat di wajahnya---kewaspadaan.

"Wangi Sari," gumamnya, bibirnya sedikit menyeringai, tapi matanya tidak lagi penuh ejekan seperti sebelumnya.

Wanita itu tidak menjawab. Ia hanya berdiri tenang dengan pedang panjang yang mengilap di bawah sinar bulan. Aura dingin mengelilinginya, seperti kabut tipis di tengah malam.

Akhirnya, ia membuka suara. "Sura Langit," katanya, suaranya tajam seperti bilah pedangnya. "Aku sudah memperingatkanmu sebelumnya. Jangan menyentuh Kitab Naga Purnama."
Sura Langit tertawa kecil, meski masih menjaga jarak. "Kau masih suka ikut campur urusan orang lain, Wangi Sari?"

Wangi Sari tetap tak bergerak. "Aku hanya tidak suka melihat orang sepertimu merusak keseimbangan dunia persilatan."

"Keseimbangan?" Sura Langit terkekeh, suaranya penuh sinisme. "Dunia persilatan tidak pernah seimbang. Yang kuat akan tetap kuat, yang lemah akan dihancurkan."

Mata Wangi Sari menyipit. "Ucapan seorang pengecut yang tak pernah belajar dari masa lalu."

Sura Langit mendecak. "Kau belum berubah rupanya. Masih berpura-pura menjadi pendekar suci, padahal dulu---"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun