Mohon tunggu...
jakaleksana
jakaleksana Mohon Tunggu... Penulis - T.U. Bagian Bengkel Listrik SMK Yudya Karya, Tukang Servis Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga, Penulis Novel Fizzo, Penulis Lirik Lagu.

Hobi saya berkutat di dunia kreativitas, khususnya dalam menulis dan menciptakan karya seni. Saya aktif menulis novel di platform Fizzo, tempat saya menuangkan imajinasi dan menghadirkan cerita-cerita yang menginspirasi para pembaca. Menulis bagi saya adalah cara untuk menjelajahi berbagai dimensi kehidupan, karakter, dan emosi. Selain itu, saya juga memiliki minat mendalam dalam dunia musik. Saya suka menciptakan lirik lagu yang bermakna dan mengolah melodi menggunakan Suno AI. Proses ini tidak hanya menantang, tetapi juga memberikan kepuasan saat melihat sebuah lagu terbentuk dari ide sederhana menjadi karya yang utuh. Melalui kombinasi menulis novel dan menciptakan musik, saya merasa dapat mengekspresikan diri dan berbagi cerita dengan cara yang unik dan mendalam. Bagi saya, kreativitas adalah jembatan untuk menyentuh hati banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Lautan Tinta Pujangga

29 Januari 2025   22:06 Diperbarui: 29 Januari 2025   22:20 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://www.youtube.com/watch?v=ierh4dm-gFY

Lautan Tinta Pujangga: Simfoni Emosi dalam Lirik dan Nada

Lagu "Lautan Tinta Pujangga" adalah sebuah mahakarya dengan genre cinematic orchestral yang berhasil menangkap kompleksitas emosi melalui harmoni musik dan liriknya yang penuh makna. Dengan alunan orkestra megah yang mengiringi kata-kata mendalam, lagu ini mengajak pendengarnya menjelajahi dunia cinta, kenangan, dan kerinduan. Sebuah karya yang terasa seperti puisi hidup yang beresonansi di hati.

Makna Lirik yang Mendalam

Verse 1

"Di lembaran sepi kususun aksara" menjadi pembuka yang kuat, menggambarkan kesendirian seorang pujangga yang menuangkan perasaannya ke dalam kata-kata.

"Ku pena rindu di lautan kelam" adalah simbol perjuangan menyampaikan cinta yang tak tersampaikan, tenggelam dalam keheningan dan kesedihan mendalam.

Pre-Chorus

"Bintang-bintang jadi saksi bisu" menggambarkan bagaimana elemen alam menjadi saksi cinta yang abadi meskipun tanpa balasan.

"Kisah kita tak pernah terlupa" menyiratkan bahwa kenangan akan cinta tetap hidup, menjadi abadi meski waktu terus berlalu.

Chorus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun