Rabu pagi yang murung di Jakarta. Langit mendung. Otak bagai katak dalam tempurung.
Lebaran haji sebentar lagi. Kali ini sepertinya orang-orang perantau akan bersiap mudik, setelah di musim mudik Lebaran idul Fitri kemarin tertahan.
Hal ini tak lain dan tak bukan disebabkan karena adanya pandemi Covid19 alias virus Corona, ya wabah ini merangsek begitu cepat hanya dengan waktu satu hingga dua bulan saja.
Indonesia yang notabennya jauh dari Wuhan tempat dimana virus ini bermula, pun dibuatnya lumpuh hanya dengan hitungan minggu, ini mengakibatkan banyak kegiatan masyarakat harus di batasi gerak-geriknya.
Di tengah kumerenung sembari kumenikmati segelas kopi tanpa rokok, kulirik pada telepon pintarku. Kemudian menscroll beberapa portal berita sepakbola yang menjadi favorit. Salah satunya dari Kompasiana.
Pengelolaan dan penyajiannya mengingatkan aku untuk mencoba layanan yang katanya mengasyikkan.
Ketika saya memperhatikannya, kemudian membuat akunnya terlebih dahulu di tahun ajaran yang baru 2020. Lantas saya pelajari apa maksud masing-masing kolom statistik tersebut. Ada jumlah artikel yang telah tayang, viewer, komentar, vote, dan artikel pilihan.
Selain itu banyak genre tulisan yang tersaji, mulai dari fiksi, ekonomi, hukum, politik, pemerintahan, gaya hidup, humaniora, hiburan, kesehatan, lingkungan, teknologi, olahraga, kuliner, hingga travel.
Aku tersenyum. Berpikir. Dan sebentar kemudian, jadilah tulisan pertama ini di Kompasiana. Entah kelak akan menjadi apa, dan adakah gunanya ...
Rabu, 15 Juli 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI