Pernahkan kalian membayangkan kapabilitas dan batasan dari big data -- istilah yang diberikan untuk proses mengambil wawasan dengan cara mengaplikasikan analitik pada jumlah informasi digital yang terus bertambah? Terkadang, kita dapat berpikir bahwa big data dapat melakukan segalanya.
Big data dapat digunakan untuk memprediksi hal-hal yang kemungkinan besar akan terjadi; menemukan hubungan yang tidak terduga antar hal-hal tersebut sambil mengawasi perkembangan situasi.
Big data juga dapat digunakan untuk memperbaiki masalah sebelum menjadi semakin parah. Tahukah kalian jika big data bisa dimanfaatkan untuk mengelola masalah lalu lintas?
Apakah Konsep Smart City?
Smart city merupakan payung istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan tindakan mendesain sebuah kota atau pembangunan perkotaan yang lebih gesit dan berkelanjutan untuk mendukung kehidupan -- pada area yang meliputi jalan, kontrol lalu lintas, sistem pembuangan limbah, keamanan, kesehatan, dan segala aspek teknologi lainnya.
Big data memajukan konsep smart city. Kota-kota menjadi lebih pintar dan canggih untuk memberi respon yang lebih bermanfaat melalui analitik big data untuk memastikan ada banyak ruang agar bisa terhubung ke jaringan.
Bagaimana Big Data dan IoT Digunakan dalam Pengelolaan Lalu Lintas
Tidak ada yang menyukai kemacetan -- mulai dari penduduk kota, pengembang, dan komuter di seluruh dunia, kemacetan adalah ancaman terbesar. Integrasi big data dan IoT (Internet of things) dalam bentuk cloud beserta jaringan mobil dan sensor yang saling berhubungan, berarti manajemen lalu lintas akan semakin mudah dan efisien.
Konsep big data dan IoT berarti kuantitas lalu lintas yang seharusnya dibolehkan pada saat-saat tertentu dapat diatur.
Informasi dapat dikumpulkan secara real time dengan penggunaan sensor, kamera, gadget yang dapat dikenakan serta perangkat pintar. Dengan lonjakan yang cepat dari kendaraan yang saling terhubung, agensi dan startup menggunakan analiti data dan jaringan seluler untuk membantu kota-kota mengelola lalu lintas secara lebih efisien.
Di bawah ini beberapa contoh tentang bagaimana perencana transportasi kota menggunakan big data untuk menyelesaikan tantangan lalu lintas;