Ditengah arus globalisasi yang kian deras saat ini, ditunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian pesat membawa pengaruh yang luar biasa bagi kehidupan manusia. kemajuan ilmu pengetahuan telah membawa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan, mempermudah kegiatan manusia, jarak dan waktu seolah tak ada batas, kecepatan informasi dapat diterima dengan mudah dimanapun berada dibelahan bumi manapun dengan bantuan internet.Â
Namun kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya membawa dampak positif bagi manusia, namun membawa dampak negatif yang menyertainya. Globalisasi yang tak terbendung telah mengikis nilai-nilai kehidupan yang selama ini menjadi tuntunan dalam kehidupan, ditengah arus modernisasi nilai-nilai luhur bangsa terutama dikota-kota besar mulai memudar. Orang sibuk dengan urusannya masing-masing kurang memperdulikan orang-orang disekitarnya, kepekaan sosial mulai tergerus dengan sikap individualistis.
Gotong royong yang merupakan kepribadian bangsa kian memudar, segala sesuatunya sekarang serba ditentukan oleh materi dan hal ini jika dibiarkan akan berakibat pada lunturnya semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Adalah kewajiban kita untuk membangkitkan kembali nilai-nilai luhur kehidupan yang sudah diwariskan oleh para leluhur.Â
Perlu ada upaya dan kesadaran semua pihak, akan pentingnya nilai-nilai Pancasila yang menjadi kepribadian bangsa untuk terus dipupuk, agar tumbuh subur menjadi karakter yang kuat demi kemajuan bangsa dan negara.
Smp Negeri 2 Pasawahan sebagai lembaga pendidikan yang merupakan kepanjangan tangan dari dinas pendidikan memiliki kewajiban untuk membentuk karakter-karakter Pelajar Pancasila.Â
Pemerintah kabupaten Purwakarta melalui dinas pendidikan berupaya menumbuhkan karakter-karakter Pelajar pancasila melalui 7 Poe Atikan Istimewa.(7 hari Pendidikan Istimewa), salah satunya adalah hari Kamis yang disebut dengan Kemis Nyanding Wawangi. Penumbuhan penumbuhan karakter peduli pada sesama melalui gerakan beas kaheman di sekolah.Â
Program ini dilaksanakan diseluruh sekolah dari jenjang TK hingga SMP. Di SMP Negeri 2 Pasawahan Program beas kaheman dilaksanakan setiap hari kamis setiap minggunya. Beas kaheman dalam bahasa Indonesia berarti beras cinta kasih, beras ini dibawa oleh para siswa yang mampu dari rumah sebanyak satu gelas yang dimasukan kedalam wadah yang disebut kanjut kundang. Kanjut kundang merupakan wadah yang terbuat dari kain yang dijahit dan memiliki pengikat merupakan perkakas khas suku sunda.Â
Mengapa beas kaheman menggunakan kanjut kundang? hal ini bertujuan untuk menghidari adanya sampah plastik dilingkungan sekolah, dengan menggunakan kanjut kundang, maka wadah ini dibawa pulang kembali oleh siswa untuk digunakan kembali sehingga tidak meninggalkan sampah, lain halnya jika beas kaheman ini dimasukan kedalam kantong plastik pasti akan meninggalkan sampah plastik disekolah.Â
Selain mengedukasi kepada siswa penggunaan kanjut kundang ini sebagai upaya untuk mengenalkan dan mencintai budaya masyarakat sunda melalui peralatan-peralatan yang diwariskan oleh para leluhur masyarakat sunda. Beras yang dibawa oleh para siswa yang mampu ini kemudian akan dikumpulkan dari seluruh kelas. Proses pengumpulannya dengan memberdayakan anak-anak OSIS sebagai pemungut beas kaheman.
Beras yang terkumpul dibawah koordinator guru agama kemudian sebagian dibagikan kepada siswa yang kurang mampu, siswa yatim dan juga kepada masyarakat kurang mampu disekitar lingkungan sekolah.Â