Mohon tunggu...
Narasi Suhendi
Narasi Suhendi Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa Poltek SCI

Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Lulusan Manajemen Perlu Mengambil Studi Lanjutan, Seperti MBA?

7 Desember 2024   22:12 Diperbarui: 7 Desember 2024   22:19 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Melanjutkan pendidikan ke jenjang Master of Business Administration (MBA) sering menjadi pertimbangan bagi lulusan manajemen yang ingin meningkatkan kompetensi dan prospek karier mereka. Namun, apakah langkah ini benar-benar diperlukan? Jawabannya bergantung pada kebutuhan, tujuan karier, dan situasi individu.

Studi MBA dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai aspek bisnis, termasuk kepemimpinan, strategi, keuangan, dan pemasaran. Program ini juga membekali peserta dengan keterampilan praktis yang relevan di dunia kerja. Bagi mereka yang bercita-cita menempati posisi manajerial senior, menjadi pemimpin dalam perusahaan multinasional, atau bahkan membangun bisnis sendiri, MBA dapat menjadi batu loncatan yang signifikan. Selain itu, program MBA sering kali menawarkan peluang untuk memperluas jaringan profesional. Berinteraksi dengan rekan-rekan dari berbagai latar belakang industri serta mengakses mitra dan alumni program dapat membuka pintu ke peluang kerja baru.

Namun, tidak semua lulusan manajemen membutuhkan MBA untuk mencapai kesuksesan. Bagi mereka yang sudah memiliki pengalaman kerja yang cukup dan peluang pengembangan karier yang jelas, mengambil MBA mungkin bukan prioritas. Banyak perusahaan lebih menghargai pengalaman langsung di lapangan daripada gelar tambahan, terutama untuk posisi operasional atau teknis.

Biaya dan waktu juga menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan. Program MBA umumnya memerlukan investasi finansial yang besar dan komitmen waktu yang signifikan. Tanpa kejelasan tentang manfaat jangka panjangnya, keputusan ini bisa menjadi beban daripada keuntungan.

Pada akhirnya, keputusan untuk mengambil MBA harus didasarkan pada evaluasi mendalam terhadap kebutuhan dan tujuan individu. Jika tujuan Anda adalah untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan, memperluas jaringan, atau mengincar posisi strategis dalam bisnis global, MBA bisa menjadi investasi yang tepat. Namun, jika Anda merasa sudah memiliki pengalaman dan keterampilan yang relevan, fokus pada pengembangan karier melalui pengalaman praktis atau pelatihan spesifik mungkin menjadi pilihan yang lebih sesuai. Keputusan ini adalah langkah besar yang harus disesuaikan dengan rencana karier Anda secara keseluruhan.

Referensi: https://globalpublikasiana.com/blog/jurnal-nasional/jurnal-sinta-2-manajemen/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun