Mohon tunggu...
jajang r kawentar
jajang r kawentar Mohon Tunggu... -

pembina Komunitas Sastra Lembah Serelo Kabupaten Lahat Sumatera Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"The International Art Performance Collaborations 'Making Souls'"

20 Desember 2017   09:09 Diperbarui: 20 Desember 2017   09:24 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta - The Art Performance Collaboration dengan tajuk Making Souls menghadirkan Rupa Bule (Yogyakarta), Naoto Vava K (Jepang), dan Solena Decock (Prancis), digelar di halaman Gallery RJ Katamsi, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, pukul 10.00 WIB. Rabu, 20 Desember 2017.

Bagaimana sesungguhnya kemampuan dan latar belakang mereka sehingga akan mewujudkan sebuah event yang melibatkan seniman profesional Performance Art berskala international ini. Sebaiknya perkenalkan ketiga performer tersebut:  

Rupa Bule; performer muda Indonesia mengandalkan kemampuan dalam seni gerak dan seni rupa. Pengalaman melakukan performance lebih banyak dari pada pameran seni rupa. Dia memang punya keinginginkan menjadi artist Performance Art. Dia sendiri saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan sedang menyusun rencana Tugas Akhir tentang Performance Art. Kegiatan performance art Rupa Bule dimulai pada 29 November 2014 di Sasenitala Institut seni Indonesia Yogyakarta pada acara Alam Penuh Warna dengan tema Reboisasi. 

Kemistri, dalam rangkaian pameran tunggal saya dengan tema Menjelma, Bertahan di Jogja Gallery Yogyakarta, Maret 2016.  Lestarikan Aksara Jawa dengan body painting, dalam rangkain kegiatan Pasar Kangen di Taman Budaya Yogyakarta, Juli, 2016. "Fuck" Education, dalam rangkaian pameran kelompok mahasiswa UST di Jogja Gallery, September 2016. Dari Tanah Kembali ke Tanah yang Hijau, dalam kegiatan UKM Sasenitala dengan tema Eksplorasi X Eksploitasi di ISI Yogyakarta, April 2017. Without Aesthetic About Art, dalam rangkaian pemeran kolaborasi internasional dengan tema Anarchists Art di Tembi Rumah Budaya Yogyakarta, September 2017.

Naoto Vava K, berkebangsaan Jepang seniman performace art juga pemusik, dia bermula sebagai vokalis pada band hardcore pada 2003 dia mendalami kemampuannya dalam memainkan alat musik tabla sejenis gendang dari India. Sejak 2006 memulai bekerjasama dengan pelukis, pembacaan puisi, seniman performance musik noise dalam gerakan bawah tanah di Tokyo Jepang. Sejak 2012 dia keluar dari negerinya berkeliling dunia mengikuti berbagai kegiatan performance dan mengorganisir kegiatan kesenian yang disebutnya "Earth Pligrims' dan di tahun ini dalam rangka Indonesian Performance Tour.  

Solene Decock berasal Perancis dia perempuan yang mengolah gerak sebagai bahasa ungkapnya. Dia mendalami teater dengan gerak yang meliputi berbagai aktifitas dan motivasi kehidupan seni pertunjukan hingga tahun 2011. Saat ini dia mengeksplorasi gerak tubuhnya yang lebih sensitif yang dipersembahkan sebagai seikat bunga untuk Shen Nu. Oleh karenanya dia dapat menciptakan banyak karya seperti,  Satya (2012), Quetzalcatl (2014), Cosmo-dragon (2016) Pierrot Dsuet (2016) dan Aube (2017)

Sebagaimana kemampuan ketiga performer dari tiga negara tersebut menjadikan pertunjukan ini sangat penting diapresiasi mereka akan berdialog mengunakan kekuatan bahasanya dalam mengolah rasa dan gagasan serta kemampuan mmenurut pengalaman serta pengetahhuan yang selama ini dia miliki. Pada kesempatan saat ini menjadi peristiwa yang monumental bagi mereka bertiga juga bagi institusi yang menaungi kegiatan tersebut.

Sungguh ini peristiwa yang berharga, dapat memperluas wawasan atau cakrawala dalam berpikir mengenai Performance Art di kampus Institut Seni Indonesia Yogyakarta khususnya. Penggagas event The Performance Art Collaborations Making Souls ini Rupa Bule mengatakan, "Performance Art Collaborations iniadalah moment dimana kesempatan yang baik dimanfaatkan untuk membangun atau menjalin hubungan baik dengan performer dari negara lain. Pada awalnya kami bertemu pada satu event yang sama, kemudian berlanjut berbincang untuk melakukan kolaborasi dan pada hari Rabu, 20 Desember 2017 ini pada pukul 10 siang akan mewujudkan Performance dengan tema Making Souls," katanya, 19/12/2017, petang, di Studio aRT08 Keloran Yogyakarta.*) Jajang Kawentar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun