Mohon tunggu...
Jaja Miharja
Jaja Miharja Mohon Tunggu... -

Merupakan Alumni SPP-SPMA Garut (Pertanian).\r\n0852 2149 6694

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menetralisir Pencemaran udara dengan Eucalyptus deglupta

29 April 2014   23:34 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:03 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398762360857771336

Dewasa ini banyak kota-kota besar banyak mengalami pencemaran udara secara besar-besaran. Pencemaran udara tersebut tidak hanya disebabkan oleh pembuangan gas kendaraan bermotor tetapi juga pembuangan gas pabrik-pabrik yang lebih banyak di daerah perkotaan. Pencemaran udara ini sangat menggangu kegiatan aktifitas masyarakat yang berada disekitar kawasan industri terutama dalam pernafasan.

Udara merupakan faktor yang penting bagi kehidupan namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri. Kualitas udara telah mengalami penurunan. Udara yang dulunya segar kini menjadi kering dan kotor. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran udara, yaitu masuknya zat pencemar kedalam udara.

Dengan keadaan seperti ini diperlukan pencegahan pencemaran udara yang harus dilakukan oleh Industri atau pabrik yang banyak mengeluarkan pencemaran udara serta peraturan pemerintah yang mewajibkan tentang tata ruang hijau disetiap pabrik.  Dengan adanya upaya penghijauan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kembali kualitas udara.

Sebagai contoh industri/pabrik yang telah melakukan program penghijauan dengan Eucalyptus deglupta atau ruang hijau dilingkungannya. lingkungan tersebut menjadi sangat segar dan udara hasil proses produksi pabrik dapat diserap oleh tanaman Eucalyptus deglupta.

Selain sebagai penyerap polusi udara dengan adanya pohon Eucalyptus deglupta dapat menambah nilai estetika dari suatu pabrik karena dengan keindahan bentuk kanopi pohonnya, lingkungan pabrik menjadi kelihatan rapih dan teratur.

Artikel : eucalyptusdeglupta.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun