Kelompok KKN 253 dari Universitas Jember yang melakukan Kuliah Kerja Nyata di Desa Binakal, Kecamatan Binakal, dan Kabupaten Bondowoso membuat suatu trobosan terbaru sebagai salah satu langkah untuk menanggulangi sampah. Sampah adalah sisa aktivitas manusia dalam kegiatan sehari- hari, atau hasil dari proses alam yang berwujud padat. Aktivitas manusia pasti menimbulkan sampah, hal tersebut menyebabkan banyaknya jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya.Â
Sampah di Desa Binakal masih belum terkelola dengan baik, serta masih banyak sampah rumah tangga maupun sampah jenis lainnya yang dibuang di bantaran sungai sehingga menyebabkan sungai tidak mengalir yang nantinya akan dapat menyebabkan banjir dan sarang penyakit oleh karena menumpuknya sampah di bantaran sungai .
Pengelolahan dan pemilahan sampah juga masih belum terkoordinasi dengan baik, sehingga masih banyak sampah yang berserakan di lingkungan rumah warga. Pemisahan sampah menjadi sampah organik dan anorganik masih menjadi hal yang tabu bagi warga sekitar, oleh karena itu kami dari KKN Universitas Jember Kelompok 253 membuat suatu trobosan baru yaitu pengelolaan sampah melalui bank sampah. Bank sampah yang direncanakan terlebih dahulu disosialisasikan ke setiap lapisan masyarakat, dari anak SD, SMP, hingga ke Masyarakat luas dengan mengadakan sosialisasi secara bertahap. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk dapat memberikan pengetahuan dasar mengenai sampah dan pengolahannya, serta memberikan edukasi mengenai jenis- jenis sampah yang ada di lingkungan.
Alur dari pengelolaan bank sampah dilakukan dengan terlebih dahulu memisahkan jenis sampah organik dan anorganik, oleh karena itu KKN Kelompok 253 menyediakan tempat sampah organik serta anorganik di beberapa tempat di Desa Binakal dengan harapan para warga dapat menabung sampah dan memisahkan jenis sampah yang mereka buang. Hal tersebut dikarenakan setiap jenis sampah yang dibuang memiliki nilainya sendiri, baik untuk diuangkan maupun untuk diolah kembali seperti menjadi pupuk atau kerajinan yang nantinya juga menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat.Â
Penyediaan tempat sampah di beberapa titik di Desa binakal merupakan salah satu langkah yang diambil sebagai penunjang kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah, dan juga pengolahan sampah kembali menjadi barang yang masih dapat dimanfaatkan kembali.Â
Sampah yang telah dipisahkan tersebut selanjutnya dikumpulkan ke kepala dusun untuk dikoordinasikan ke pengepul, sampah tersebut selanjutnya akan dijual dengan koordinasi pengepul sehingga menghasilkan uang yang selanjutnya uang tersebut akan kembali lagi ke masyarakat yang menabung sampah tersebut. Sampah yang tidak bisa diperualkan kembali seperti jenis sampah rumah tangga selanjutnya akan dikelola menjadi kompos atau dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), pengelolaan kompos ini juga telah dikenalkan ke masyarakat melalui sosialisasi pengelolaan sampah yang dilakukan oleh KKN Kelompok 253 terhadap warga Binakal.
Jumat, 19 Agustus 2022 Kelompok KKN 253 dengan resmi melakukan launching bank sampah, dimana acara tersebut diawali dengan sosialisasi mengenai bank sampah dan mekanismenya. Sosialisasi disampaikan terhadap warga dan juga tokoh masyarakat yang nantinya akan ikut berperan dalam berjalannya program kerja bank sampah ini, acara tersebut juga dilakukan dengan membagikan tempat sampah yang telah dibuat di beberapa sudut Desa Binakal. Sosialisasi berjalan dengan lancar, hal tersebut didukung oleh antusiasi para warga Binakal yang ingin menjadikan lingkungannya bersih dengan memanfaatkan adanya program bank sampah . Program kerja ini dilakukan dengan harapan besar dapat menanggulangi permasalahan sampah yang ada di Binakal, sehingga warga dapat mengelolah sampah menjadi hal yang lebih berguna dan bermanfaat bagi sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H