Mohon tunggu...
MUHAMMAD JAILANI
MUHAMMAD JAILANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wasekjend Internal PB HMI

Hai. Saya Muhammad Jailani hobiku adalah membaca, profesi masih aktif di lembaga kepemudaan dan kemahasiswaan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Wahana Pemuda Aceh Pasca Penghapusan Tenaga Honorer

11 Juli 2022   20:25 Diperbarui: 11 Juli 2022   20:39 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pengurus IMPAS bersama Setjen PMD Kemendes RI Abangda Razali/dokpri

Bercerita tentang Pemuda Desa di Aceh sama artinya menceritakan diri kami sendiri, mengingat kami semua yang berlatar belakang lahir dan di besarkan dari desa sehingga melahirkan rasa kecintaan yang begitu besar terhadap desa kami masing masing.

Tak terkecuali Abangda Razali (pakai baju putih) lahir di desa mereudu, Pidie Jaya yang juga adalah Setjen Pembangunan Desa Tertinggal KEMENDES RI di Jakarta. Banyak hal yang beliau ceritakan dalam 2 jam kita berdiskusi.

Salah satu yang menarik dari sesi diskusi kita tentang pembangunan pemuda desa di Aceh yakni mengingat pada November 2023 mendatang akan dihapuskan seluruh Tenaga Kerja Kontrak Dilingkungan pemerintah (terkecuali tenaga guru dan kesehatan). 

Sebagaimana Diketahui rencana menyetop tenaga honorer Dilingkungan pemerintah mulai November 2023 mendatang melalui peraturan pemerintah No : 49 tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) kemudian dilanjutkan dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor : B/185/M.SM.02.03/2022 yang ditanda tangani oleh Menpan RB Tjahjo Kumolo.

Hal ini tentu mengembalikan banyak pengangguran baru di Daerah daerah khususnya di Aceh, oleh karena itu kita selaku kaum intelektual muda harus tergerak agar dapat berdiskusi dengan pemerintah daerah dan pusat untuk membentuk satu skema baru agar tenaga tenaga kontrak ini yang putus kerja untuk tetap survive di kehidupan nya masing masing.

Hal paling mendasar adalah kembali ke desa dan membangun di desa melalui pendekatan kreatifitas dengan berbasis kebudayaan dan teknologi, sehingga menjadikan Pemuda Aceh tetap berpendapatan disamping mempertahankan "lokal wisdom" yang terus tergerus oleh zaman.

Insya Allah ide sederhana ini akan terus diikhtiarkan.

Salam silaturahmi untuk kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun