Pertandingan pertama sepak bola putri diadakan di Hibernian Park, Edinburgh, pada tahun 1881 antara Skotlandia dan Inggris. Sementara pertandingan antar klub pertama kali digelar pada 23 Maret 1895 di Crouch End, London, yang diselenggarakan oleh British Ladies' Football Club, tim sepak bola wanita pertama di dunia. Sayangnya, perkembangan sepak bola putri masih minim ruang untuk berkembang di segala kompetisi.
Saat ini, banyak media lebih menyoroti tim nasional putra Indonesia, terutama saat mereka bertanding melawan Thailand di ASEAN Games 2023. Kemenangan bersejarah Indonesia meraih medali emas setelah 32 tahun berjuang menunjukkan potensi besar dalam sepak bola putra. Di sisi lain, timnas putri Indonesia jarang mendapat sorotan serupa meskipun telah mencapai babak kualifikasi Piala Asia AFC dan memberikan penampilan terbaiknya dengan lolos ke babak 16 besar pada tahun 2023.
Salah satu tantangan besar bagi pemain sepak bola wanita adalah stigma sosial. Banyak perempuan merasa tertekan untuk tidak bermain karena dianggap "tomboy" atau kurang feminin. Selain itu, tayangan sepak bola putra jauh lebih banyak dibandingkan dengan sepak bola putri, sehingga menciptakan persepsi bahwa permainan wanita tidak menarik. Hal ini membuat banyak perempuan ragu untuk berpartisipasi dalam olahraga ini.
Meskipun demikian, ada perkembangan positif yang terlihat. Timnas putri Indonesia memperoleh pelajaran berharga meski kalah dalam laga uji coba melawan Belanda. Perkembangan liga sepak bola putri di Indonesia juga mulai terlihat meskipun masih terhambat oleh pandemi Covid-19. Kompetisi baru dimulai pada 2019 dan menghasilkan juara pertama dari Persib Putri.
Keberhasilan timnas putri Indonesia di Piala Asia 2022 membuktikan bahwa mereka memiliki potensi besar. Pemain seperti Zahra Musdalifahz dan Rani Mulyasari menjadi langganan timnas, sementara Ade Mustikiana dan Shalika Aureli mendapatkan kesempatan trial di klub internasional. Baru-baru ini, timnas putri Indonesia berhasil meraih peringkat pertama setelah menundukkan Kamboja dengan skor 3-1 dalam final Piala AFF Putri 2024.
Saat ini, timnas putri Indonesia berada di peringkat 97 dunia dan berhasil menggeser Malaysia serta Laos, menempatkan mereka di lima besar ASEAN. Media massa mulai memberikan perhatian lebih kepada timnas putri Indonesia, meningkatkan minat kalangan muda wanita untuk berpartisipasi dalam sepak bola melalui klub-klub dan turnamen yang semakin banyak.
Meskipun tantangan masih ada, perkembangan sepak bola wanita di Indonesia menunjukkan harapan yang cerah. Dukungan dari media dan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan popularitas serta partisipasi perempuan dalam olahraga ini. Dengan semakin banyaknya klub dan kompetisi yang tersedia, masa depan sepak bola wanita Indonesia terlihat semakin menjanjikan. Diharapkan bahwa prestasi timnas putri akan terus berkembang dan menginspirasi generasi mendatang untuk mengejar impian mereka di dunia olahraga. Perbaikan ini bertujuan untuk meningkatkan alur cerita serta memberikan kesimpulan yang kuat tentang masa depan sepak bola wanita di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H