Mohon tunggu...
Jahro
Jahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penting!!! Saling Menghargai Kepada ODGJ Sebagai Sesama Makhluk Sosial

27 April 2024   09:17 Diperbarui: 27 April 2024   09:31 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.tribunus.co.id/2019/12/warga-pemdes-babinsa-kerja-bakti.html

Pada tahun 2010, BPS Kalimantan Timur menyebutkan bahwa sedikitnya terdapat 353 orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ dan gelandangan tersebar di Samarinda. Menurut data tahun 2021 dari Rumah Sakit Jiwa Derah (RSJD) Atma Husada Mahakam Provinsi Kalimantan Timur, terdapat 135 pasien yang dirawat di sana.

Data di atas diambil secara serempak di dua kabupaten dan tiga kota di Samarinda pada tanggal 15 Mei 2010. Kabupaten dan Kota tersebut adalah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Nunukan, Kota Balikpapan, Kota Samarinda, dan Kota Tarakan.

"Data itu diambil dari lima kabupaten dan kota, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Nunukan, Kota Balikpapan, Kota Samarinda, dan Kota Tarakan," ucap Kepala Bidang Integrasi, Pengolahan, Diseminasi, Statistik-Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) Ahmad Zaini di Samarinda, Kamis.

Banyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental, seperti stress karena pekerjaan, ekonomi, masalah keluarga, pendidikan, bahkan percintaan. Dan bisa juga orang dengan gangguan jiwa ini disebabkan karena Kesehatan atau bawaan ketika di dalam kandungan.

Di Samarinda sendiri tidak sedikit banyak ODGJ gelandangan, yang di mana mereka tinggal di mana-mana karena tidak memiliki rumah apalagi sanak saudara. Entah karena sudah meninggal ataupun tidak ingin merawat mereka.

Di sini, terdapat beberapa ODGJ yang malah diurus oleh orang lain, yang bukan sanak saudara dan keluarga dari si ODGJ tersebut. Karena rasa kasihan yang besar, orang tersebut mengurus si ODGJ setiap hari, mulai dari memandikan, memberikan pakaian, dan kebutuhan sehari-hari si ODGJ kecuali rumah. Bisa jadi karena orang tersebut tidak bisa menyatukan keluarganya dengan ODGJ tersebut.

Tidak semua ODGJ membuat onar dan masalah di Masyarakat. Termasuk ODGJ di daerah Pangeran Antasari, Samarinda ini. Ia sering berperilaku baik seperti pria-pria pada umumnya. Walaupun pakaiannya lusuh dan kotor, tapi tidak sedikit orang bisa dengan santai berbincang dengannya layaknya manusia sosial lainnya.

Oleh karena itu, diharapkan kepada setiap Masyarakat untuk tetap menghargai dan berbuat baik kepada siapapun termasuk para ODGJ berkelakuan baik. Karena biar bagaimanapun, hal itu bukanlah hal yang mereka inginkan, dan kita sebagai makhluk yang masih diberikan akal wajib berbuat baik dan senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Tuhan hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun