Mohon tunggu...
Lusia Imelda Jahaubun
Lusia Imelda Jahaubun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Gadis desa dengan mimpi bisa mengelilingi dunia

Karena beberapa perasaan sulit untuk diungkapkan, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ketika Rahasia "Mim" Terungkap

24 Oktober 2017   20:30 Diperbarui: 24 Oktober 2017   20:38 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Khadijah,... Khadijah,... Wahai Khadijah ku" begitu Al-Amin biasa memanggil Khadijah. Sosok kuat, tegar nan lembut yang memberikan ketenangan bagi setiap orang yang berada didekatnya.

Buku ini lebih banyak menceritakan tentang perjuangan Khadijah mulai dari dari masa-masa sukarnya di padang pasir, pernikahan-pernikahannya sampai pada hari bertemunya dengan kekasih Allah. Khadijah sebagai seorang wanita kuat yang pernah melangsungkan 2 kali pernikahan adalah orang yang sangat tegar. Hingga pada satu titik, Dia menyerah pada kesenderiannya dan memohon kepada Ruh-nya untuk memberikan sang pelipur lara. 

Dalam keadaan yang sepi, Khadijah masih harus mengurus bisnisnya. Hingga akhirnya datanglah seorang lelaki yang kedatangannya memberikan angin segar kepada Khadijah. Muhammad Bin Abdullah, sosok lelaki yang wajahnya bercahaya, yang perkataanya selalu bisa dipercaya dan yang kepadanya Khadijah menghentikan pencarian akan Sang pelipur lara. Muhammad bin Abdulah atau yang lebih disebutkan dengan istilah Al-Amin, awalnya merupakan orang yang dipercaya Khadijah untuk melakukan perdagangan miliknya. Namun seiring berjalannya waktu, Khadijah mulai menambatkan hati kepada Sang Al-Amin karena budi pekerti dan tutur bahasanya. 

Pembuktian cinta Khadijah yang besar bisa dengan mudah terlihat ketika Al-Amin sedang melakukan perjalan dagang. Khadijah memilih untuk berada diluar rumah, menghindar dari berteduh, ketika Sang pujaan hati sedang bepergian. Menurutnya, adalah suatu pantangan ketika Al-Amin berada di terik mentari dan dirinya berteduh. Dalam keadaan hujan atau panas, Khadijah berpantang untuk berteduh ketika Sang kekasih sedang dalam perjalanan dagang. 

Dukungan yang tulus dan tanpa henti dari Khadijah terhadap Al-Amin menjadikan mereka sebagai sosok panutan yang menjadi kebanggaan. Mereka berhati emas. Tidak salah jika semua orang yang dekat dengan mereka merasakan keberkahan yang besar. 

Lembar per lembar dari buku ini mengisahkan romansa perjalanan cinta Khadijah. Kisah cinta dengan ikatan yang kuat yang mampu membuat para pembaca merasakan kekuatannya. Merasakan kekuatan maha karya dari Sang Pencipta. 

Khadijah _ Ketika Mim bertemu dengan Kha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun