Mohon tunggu...
Jaharuddin Al Pasiri
Jaharuddin Al Pasiri Mohon Tunggu... -

Pemerhati Ekonomi Islam, Entrepreneurship, Sosial & Budaya. Mukim di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berharap PKS Runtuh?

11 Maret 2014   21:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:03 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan ini terinspirasi dari komentar seorang teman kuliah, di facebook saya, ketika saya menuliskan status “sudah tidak memilih yang lain…kami sekeluarga memilih PKS 9 April 2014”..

Banyaak komentar yang positif, dan mendukung, namun ada satu komentar yang malah berharap PKS runtuh, dan mempertanyakan kebaikan PKS?

Inilah dunia realitas, masyarakat kita yang beraneka ragam, dan saat yang sama era kebebasan berpendapat, siapa saja boleh mengemukakan pendapatnya, asal mempunyai dasar dan alasan yang kuat.

Kebaikan PKS

Saya berinteraksi dengan orang-orang yang akhirnya bergabung ke PKS sebelum berdirinya Partai Keadilan, banyak kebaikan PKS salah satunya adalah pembinaan di PKS membuat banyak orang tersadar akan pentingnyamenjadikan Islam sebagai solusi, dan semakin bangga dengan Islam.

Melalui pembinaan inilah kader PKS dibina secara telaten oleh pembina masing-masing yang di PKS di sebut murobbi dan murobbiyah. Secara bertahap setiap pribadi diperbaiki ke-Islamannya, yang awalnya belum bisa baca al-Qur’an, secara bertahap dibimbing untuk baca al-Qur’an, yang awalnya jarang membaca al-Qur’an di ajak untuk rutin membaca al-Qur’an, bahkan sampai bisa mencapai One Day One Juz, konon ada ustadz/ustadzah tertentu setiap pekannya, dievaluasi bacaan al-Qur’annya ditargetkan lebih dari satu juz perhari, padahal mereka biasanya orang yang amat sibuk, sebagai professional ataupun pejabat.

Amalan lainnya juga dibina secara bertahap, yang awalnya sholat wajib belum rutin, dibina agar menjadi rutin, yang sudah rutin sholat wajib, yang laki-laki diajak agar sholat wajib berjama’ah di masjid, yang muslimah dibina agar sholat diawal waktu. Muslimah yang awalnya tidak menutup aurat, diberi pemahaman pentingnya menutup aurat, akhirnya secara bertahap dan tanpa paksaan menutup auratnya dengan pengetahuan dan pemahaman keIslaman yang baik.

Yang belum terbiasa puasa sunnah, diciptakan lingkungan untuk bersama-sama menghidupkan sunnah, dengan membuat program sahur jama’i (bersama-sama), dan juga ifthor jama’i (berbuka puasa bersama), hingga semangat dan mau untuk puasa sunnah.

Yang belum terbiasa sholat tahajud, maka dibuat suasana latihan, untuk bisa melaksanakan sholat tahajud, misalnya dibantu membangunkan pada saat jam sholat tahajud, satu persatu amalan wajib diperbaiki, saat yang sama amalan sunnah dijalankan secara bertahap.

Inilah peran murobbi dan murobbiyah di PKS, adakalanya sebagai seorang ustadz, adakalanya sebagai seorang kakak, adakalanya sebagai seorang sahabat. Para murobbi dan murobbiyah, bekerja tidak dibayar oleh PKS, namun mereka bekerja siang dan malam, bahkan mereka rela merogoh kantong sendiri untuk biaya transport, juga memberikan hidangan secukupnya untuk para binaannya.

Dari proses memperbaiki diri inilah, akhirnya PKS ingin berkontribusi lebih jauh dalam membangun masyarakat, dan setelah kader-kader terbina semakin banyak, dari berbagai disiplin ilmu dengan berbagai strata kependidikan, didirikanlah berbagai yayasan dan LSM, yang diabdikan untuk melayani masyarakat, muncullah berbagai Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) yang menjamur dan banyak tersebar di pelosok negeri, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT), Pondok Pesantren, Sekolah Tinggi, dan berbagai lembaga pendidikan lainnya.

Muncul pula yayasan sosial kemanusiaan yang diabdikan untuk membantu masyarakat. Muncul pelayanan kesehatan, pengelolaan dan penyaluran zakat. Pelayanan masyarakat dikala masyarakat kesusahan karena banjir, gunung meletus, tsunami, tanah longsor dan berbagai bencana alam lainnya, kader PKS biasanya berada ditengah-tengah masyarakat, apalagi dikala susah, dan lihatlah secara objektif, kader PKS bukan hanya bekerja saat dekat pemilu, kader PKS selalu bekerja walaupun pemilu masih jauh, karena melayani masyarakat bagi kader PKS merupakan aktualisasi keimanan. Dengan demikian pelayanan dan advokasi masyarakat tidak akan terhenti.

Dalam rangka memaksimalkan advokasi masyarakat ini pulalah, kader PKS perlu akses dan hadir dalam setiap peran strategis bangsa ini, salah satunya di Legislatif (DPR), agar semua hak-hak masyarakat tertunaikan dengan baik, termasuk dalam politik.

Pilihlah Calon Legislatif dari PKS

Era demokrasi memberikan kesempatan kepada siapapun untuk tampil, asal bisa mengikuti aturan main yang ditetapkan, demokrasi menjadikan masyarakat sebagai penentu siapa yang menurut masyarakat layak menjadi pemimpin. PKS mengambil peran untuk mengirimkan kader-kadernya untuk memimpin masyarakat, sebutlah di Banten, PKS pernah mencalonkan DR. Zulkiflimansyah , Generasi Muda, ekonom lulusan Inggris, bertarung melawan Atut, dan PKS kalah, periode selanjutnya mencalonkan ulama, Ust. Jazuli Juwaini MA, bertarung dengan Atut, dan PKS kembali kalah. PKS sebagai partai politik dan elemen perubahan, faham persis mengapa PKS perlu menawarkan calon kepada masyarakat, dan waktu akhirnya menjawab, apa yang terjadi dengan Atut.

Hal yang sama, juga dilakukan di DKI Jakarta, PKS pernah mencalonkan Hidayat Nurwahid, dan kalah, waktulah yang akan menjawab mengapa PKS memutuskan, perlu menawarkan alternatif pada masyarakat.

Walaupun kekalahan pernah dialami di Banten dan DKI, namun angin segar berhembus kencang di propinsi lainnya, kader-kader PKS memimpin propinsi Jawa Barat, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Maluku Utara, serta banyak kota dan kabupaten di Indonesia.

Saat ini, mengapa PKS mengajukan calon-calon yang berasal dari kadernya untuk dijadikan anggota legislatif dan ditawarkan kepada masyarakat, PKS sangat ingin bersama masyarakat dan komponen kebaikan Indonesia lainnya, membangun Indonesia menjadi lebih hebat.

Untuk itu, jangan ragu untuk memilih calon legislatif dari PKS, silakan telusuri track record masing-masing calon, dan anda akan menemukan permata-permata yang sangat berharga yang sangat pantas diberi kesempatan untuk memimpin Indonesia dalam berbagai level.

Sekali lagi jangan ragu untuk memutuskan pilihan memilih PKS tanggal 9 April 2014,

Buang jauh-jauh harapan agar PKS runtuh, PKS salah satu elemen kebaikan negeri ini, yang tepat dilakukan adalah dukung secara aktif, ajak keluarga kita untuk memilih PKS, beri kesempatan dan putuskan pilihan untuk mendukung calon dari PKS pada pemilu 9 April 2014.

Sekali lagi, jangan ragu, karena jika anda ragu, itu pertanda anda sedang diganggu… :P :P :P

by. @jaharuddin03

Pondok Pinang, 11 Maret 2014, jika bermanfaat, silakan dishare

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun