Karena Roy dilahirkan premature 7 bulan dan anak ke 8 juga orang tua saat lahirkan sudah berumur, maka tubuhnya kecil sebab kemungkinan fungsi reproduksi hasilkan sel-sel yang sudah tidak optimal atau tidak bagus sehingga lahir kecil hanya sebesar Botol bir kecil 500 ml.
Orang bilang ibarat membuat kue adonannya kurang dan tinggal sedikit sisa-sisanya saja maka hasinnya kue jadi Bantet.
Namun Roy lahir normal tidak ada yang cacat dan pertbuhan badannya kecil mungil.
Oleh karena itu banyak Nama Julukan yang diberikan.
Ayahnya memanggilnya dengan nama Impil dan hingga sekarang saya tidak tahu artinya apa ?
Kakak pertama Zuly dan kakak kedua Poli  memanggil nya dengan nama Liliput karena seperti warga liliput di cerita dongeng.
Kakak ketiga Didi dan istrinya orang Betawi memanggilnya Boncel dan Bogel.
Kakak ke empat Wati, kelima Ningsih, keenam Risat (Richard) dan ketujuh Yati semua memanggil nama RO dari kependekan nama Roy.
Di sekolah  dan di pergaulan lebih banyak lagi Nama panggil seperti teman-teman sahabatnya memanggil Kecil namun teman-teman biasa ada yang memanggil Unyil, Cebol, Pendek, Cekak, Ceper, Kurcaci, Kerdil.
Bahkan saat ambil ijasah SMP bertemu dengan Pak Supaat Kepala Sekolah dan saat lihat Nilai Ijasah hanya rata-rata 6 lulus pas-pasan dia berkata Nilainya Cupet karena Otaknya Cupet dari Orang Cupet. (Cupet artinya Sedikit dari bahasa Surabaya) kontan satu kelas tertawa semua.
Pada saat sudah bekerja di Bank teman-teman kantor memanggilnya si Cilik atau lebih dikenal dengan nama Roy Cilik.