Asuransi Gempa Bumi belum "Membumi" dan Asuransi Kebakaran belum "Membakar" Minat Berasuransi.
Indonesia letak geografisnya kurang menguntungkan dan beresiko amat besar "High Risk" karena terdapat 3 lempeng patahan dan 2 jalur deretan Gunung Berapi atau disebut "Cincin Api" , sehingga Kemungkinan Terjadi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Amat Besar.
Tak heran bila banyak terjadi Gempa Bumi dimana-mana dan seolah seperti "Arisan Gempa" menunggu Antrian Kapan dapat Giliran Tertimpa Bencana Alam Gempa Bumi.
Kapan giliran Gempa dilokasi tempat kita tinggal ? Semua orang tidak bisa berikan jawaban pasti meski sudah gunakan alat-alat canggih untuk Analisa Prediksi, namun tetap saja tidak ada jawaban yang pasti, karena Resiko Alam itu sepenuhnya adalah Wewenang Tuhan atau "Act Of God".
Kita hanya pasrah dan berdoa meminta agar tidak tertimpa Bencana tersebut dan bersikap bijaksana dengan Persiapkan juga Tanggap Resiko Bencana tersebut dengan membeli "Asuransi" sebagai upaya "Mengganti Kerugian Keuangan" akibat Harta Benda Kita yang Hancur dan Hilang juga bahkan Nyawa Jiwa bisa turut Hilang.
Peran dan Kontribusi Asuransi yang Amat Rendah.
Namun ancaman resiko yang tinggi tersebut harusnya diikuti dengan Belanja Beli Asuransi yang tinggi pula, tetapi pada kenyataanya tidak demikian yaitu Nilai Jumlah Asuransi sangat rendah dan bahkan teramat rendah sangat memprihatinkan.
Sebagai contoh konkrit nyata Gempa di Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah diprediksi Kerugian mencapai 18 Triliun Rupiah dan Claim Asuransi dari laporan AAUI ( Asosiasi Asuransi Umum Indonesia ) hanya 170 Milyar saja  atau hanya 0,9 % saja...Ratio Penetrasinya.
Dan bahkan sungguh sangat memprihatinkan laporan dari AAJI ( Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia ) bahwa belum ada satupun Claim Asuransi Jiwa atau Nol ... 0% Ratio Penetrasinya.
Saya sendiri bertanya-tanya dan tidak yakin dengan berita-berita yang dilansir oleh Stasiun-stasiun TV lokal yang terkenal tersebut...apakah benar sebegitu Rendahnya Peran Kontribusi Asuransi di Indonesia ?
Mengganti Kerugian Pemerintah dengan Asuransi.