Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pembenci Hujan

7 Desember 2023   11:06 Diperbarui: 7 Desember 2023   11:23 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dedaunan kering rontok dan bersemi kembali

tanah rekah, menyesap hujan meretur dengan tanah subur tempat tumbuh semak perdu, dan aneka bebungaan

embun pun indah cemerlang membias menjadi pelangi karena sang Surya sekarang ramah menebar hangatnya

tetapi,

masih ada satu gadis pembenci hujan berdiri gamang meratapi titik hujan yang luruh di kaca jendela, mengalir susul menyusul membuat kabut di kacanya

Hujan adalah muasal segalanya

hujan adalah saat pertemuannya dengan lelaki durjana itu

hujan pula adalah saat pedih perpisahan karena sudah puluhan kali purnama kekasih itu tidak muncul, lalu lenyap entah kemana? 

sampai berita muncul dari Utara, sang kekasih memilih merajut mimpi dengan gadis lain

Hujan adalah cabikan perih di hatinya nan lara

hujan lah yang memancing air matanya membanjir seperti mata air karena kecewa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun