Hujan awal Desember
memandikan bumi yang lusuh dan berdebu
memandikan bumi yang rekah mengerontang
memandikan jiwa-jiwa papa tanpa cinta
membasahi relung jiwa miskin dengan harapan baru
Hujan awal Desember
terlambat datang meski lama telah ditunggu
membuat sumber mata air mati
asapun terkikis muram merangkak menuju mati pula
jiwa-jiwa resah karena terenggut oleh kesegaran yang lenyap bersama debu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!