Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Telah Mati

29 April 2020   09:35 Diperbarui: 29 April 2020   09:34 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa puisi telah mati di hati ini?

Ia telah pergi membawa diksi tak pernah kembali

Hingga ruang hatiku menjadi kering sendiri

Kupastikan perlahan akan ikut mati!

Mengapa puisi mati di bibir ini?

Padahal kusemai selalu dari hari ke hari

Menjaga agar membasah seperti embun memyelimuti pagi

Kupastikan hidup lagi, walau musim belum jua berganti!

Oh!

Nestapa di tanah gersang melawat mimpi

Sendiri aku menghitungi kelopak hasrat yang berserakan jatuh mati!

Jagat Alit

( Mbuh, iki nulis opo?)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun