Aku bagaikan biduk yang terombang-ambing sendiri di luasnya samudera
Menunggu senja yang sebentar lagi rebah di cakrawala yang meninggalkan warna jingganya sepenuh netra menyapa
Di keluasan senja yang menjingga aku senantiasa menunggu bayangmu
Entah, di mana nanti maujud, aku tak perduli lagi
Karena rindu ini seperti biduk sepi butuh tempat berlabuh
Karena cinta ini bagai biduk sunyi butuh tempat sandar untuk menikmati fragmen-fragmen penuh cerita cinta suatu ketika
Aku adalah kesepian yang memintal anak ombak di tepian cakrawala
Aku pun kesunyian yang menjerat perih kenangan berserak.
Malam Penantian
JAGAT ALIT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H