Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu Senja

21 Oktober 2019   22:02 Diperbarui: 21 Oktober 2019   22:37 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku bagaikan biduk yang terombang-ambing sendiri di luasnya samudera

Menunggu senja yang sebentar lagi rebah di cakrawala yang meninggalkan warna jingganya sepenuh netra menyapa

Di keluasan senja yang menjingga aku senantiasa menunggu bayangmu

Entah, di mana nanti maujud, aku tak perduli lagi

Karena rindu ini seperti biduk sepi butuh tempat berlabuh

Karena cinta ini bagai biduk sunyi butuh tempat sandar untuk menikmati fragmen-fragmen penuh cerita cinta suatu ketika

Aku adalah kesepian yang memintal anak ombak di tepian cakrawala

Aku pun kesunyian yang menjerat perih kenangan berserak.

Malam Penantian

JAGAT ALIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun