Rambutnya panjang indah tergerai diterbangkan angin nakal. Wajahnya cantik..matanya indah..berbinar..bak bintang kejora..alisnya bulan sabit menghiasi , hidungnya mancung..dagunya...aih tarikan bibir merah mudanya...
PARAMITHA MAHARANI, MITHA, 24 tahun kini sudah usianya. Masih panjang waktunya ke depan. Akan tetapi ia tidak habis mengerti. Mengapa, Mamanya selalu menanyakan, mana cowokmu? Kapan dikenalkan sama Mama? Kapan rencananya, kalian mau menikah?...Heehh...selalu itu saja yang ditanyakan oleh Mamanya. Setiap kali, ia sedang menikmati malam santainya, setelah se harian lelah bekerja.
Seperti sesaat yang lalu. Sehingga dengan berbagai alasan, ia berhasil " lolos " dari bombardir Mamanya.
Secepat kilat, ia melayang memasuki kamarnya. Kemudian bergegas menyelinap keluar ke balkon, sambil tidak lupa menyambar segelas susu dan sebungkus kacang garing kesukaannya.
Malam indah di luar. Rembulan muda nan tipis menghias malam gelap bersih di luar. Bintang malam, berkelip-kelip, di beberapa sudut divlangit.
Ditariknya sebuah kursi ke arah tepian balkon. Semilir angin nan sejuk menerbangkan rambutnya yang panjang, dan dirasakan angin mengelus pipinya lembut.
Kalau diingatnya, ia jadi tersenyum sendiri. Pertanyaan Mamanya, bukan membuatnya kesal, bahkan membuatnya geli.
Disesapnya susu putih hangat kesukaanya dan kemudian di " lahap" nya beberapa keping kacang ...huuuppp...gurih, menemani hayalnya ke masa lalu.
Baru saja ia diterima bekerja di sebuah perusahaan swasta. Sebagai tenaga pemasaran, cocok dan sesuai dengan latar belakang pendidikan dan minatnya.
Ia bersyukur pada Allah, kehidupannya terasa begitu " smooth " mengalir.
Dari masa sekolah, hingga kuliah, lulus...dan tidak harus menunggu lama...ia mendapat pekerjaan.