Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melaut Takdirku

15 Januari 2019   20:33 Diperbarui: 15 Januari 2019   20:36 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang Sendiri Melayari Takdir


Malam menggantung di atas nelayan yang kesepian
Melaut di musim yang hangat berangin
Di bawah sang rembulan raya dan ditemani taburan gemintang
Angin musim yang bergulung menggulung di atas ombak yang mengelam
Ditengahi pekik kelelawar yang memulai perburuaannya

Bintang panjer rino adalah pertanda arahmu pulang
Dengan setumpuk hasil yang menjadi asa di rumah
Terseok dalam dingin yang luruh dan hantaman ombak yang memecah di hatimu
Usaha telah memeras keringat yang lenyap di bawa berita
Doamu telah mewarna langit yang menggelap dalam tingkahan dzikir yang tak pernah lepas dari bibirmu yang menghitam kusam

Malam terus berdetik menyeret ke semburatnya pagi yang masih ranum
Saat perahu tergolek sendiri menandai hari-hari perjalanan menjemput takdirmu
Selalu berputar dan menggilas ombak yang tak henti berdebur di pantai
Membawa cerita dari negeri seberang
Membawa kisah dari musim ke musim
Untukmu laut adalah perjuangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun