" Bletak... Aaa!" suara tendangan tepat kena kepala, bukannya kepalanya pecah, tapi malah terdengar jeritan Si Bangor, kakinya seperti tersengat aliran panas.
Sama-sama kebal ternyata.
" Hia.... Hia... Hia ," teriakan Setan Percil melancarkan serangan balasan " Tipu Bangau Menangkap Kodok " tangannya dibuka ke depan memancing cengkeraman, namun saat Si Bangor bereaksi, serangan tangan kanan ternyata hanya serangan tipuan dan sekali lagi...
" Duaaarrrrr..!" tangan yang kecil ternyata mengakibatkan suara ledakan yang besar, pukulan bak palu godam menggedor sekali lagi dada si Bangor.
Tubuhnya yang empat kali lipat besarnya dari Setan Percil, tersentak, limbung, terhuyung lima enam langkah ke belakang... dan.
"Huaaak...!" darah segar terloncat dari mulutnya... dan akibatnya, kemarahan Si Bangor menjadi tidak terkendali. Ia marah karena merasa kecolongan.
Gembornya marah... niatnya adu kuat, adu jiwa..
" Hrrrrgggg... Setan Alas!" geramnya marah dengan merapal ajian Bobot Satu Kati.
Tangan dan kaki menggetar menghisap tenaga dari bumi... dan...
" Hiaaaa.... !" melesat pukulan berperbawa panas mengincar tiga titik mematikan di tubuh Setan Percil.
Kali ini ia tidak mau gagal dan dipecundangi lagi...
Gemborannya menggetar pepohonan dan semak belukar membuat satwa yang ada di sekitar ketakutan menyelamatkan diri!
Mampukah Setan Percil menghadapi si Bangor?