Blambang Suro yang bergelar Pendeta Tertawa Nyawa Binasa, terkejut menemukan pecahan batu yang persis ia telan dulu.
Perbawa batu ini mempunyai daya yang sanggup menarik dirinya. Apakah batu ini adalah pasangan batu mestika itu?
Pasangan yang akan mengungkap sebuah rahasia besar yang menjadi pemicu perebutan batu mestika!
*
Blambang Suro, masih ingat waktu pertama mendapat bagian batu mestika, ia merasa tidak ada yang aneh dengan batu itu. Yang menjadi pembeda hanyalah sinar warna hijau berpendar yang keluar dari batu itu.
Ia sudah mencoba menyelidiki. Dibolak-balik, diketuk-ketuk, diterawang tidak ada yang aneh... Namun jika dilihat-lihat lebih teliti, memang terlihat selintas bayangan seperti makhluk besar melingkar tapi tidak utuh.
Karena bentuk batu yang ia temukan di kantung baju mayat  orang tua aneh di Lembah Seribu Ular. Seperti ada pecahan yang hilang...
Saat ia melihat pecahan batu yang diambil dari kantung yang ada di ikat pinggang bocah montok itu, keluar cahaya  warna hijau, kemilaunya lebih jelas dan ada bayangan gambar yang sama juga.
Menurut keyakinannya ini adalah bagian dari batu yang ia telan.
Sebagai kesimpulannya Batu Mestika Cakar Naga itu bukan dua, tapi satu. Hanya terpecah menjadi dua bagian.
Satu yang ia telan, satu lagi yang ada di depannya ini milik bocah montok yang masih asyik tertawa-tawa gembira.
Mungkin ini adalah jodoh, mengapa ia diberi umur panjang oleh Tuhan? Tidak langsung mati ketika ia terluka? Ia yang dulu dikenal sebagai dedengkot dunia hitam setelah mengalami peristiwa itu menjadi sadar, dan bertobat.Â
Ia bersemedi untuk merenungi segala kesalahan dan meminta pengampunan kepada Tuhan, dan diberi kesempatan hidup untuk menunggu tangan takdir yang mengantar bocah yang mempunyai kelakuan yang sama dengan dirinya. Suka tertawa dan selalu bergembira.