Melihat wajahnya yang bulat penuh tersenyum, akupun bahagia
Melihat seporsi makanan favoritnya disikat habis, akupun bahagia
Ia berpose dengan gaya andalan " cisss ", itupun membuatku bahagia.
Bahagia ternyata sederhana, tidak usah dicari keliling dunia...
Ia ada di dekat sini, ternyata!
Ada di hati yang melihat sesuatu dengan rasa syukur yang kian berbunga...
Syukur-syukur kecil mengingat akan semua nikmat-NyaÂ
Secara perlahan tapi pasti, akan selalu mengingatkan kita bahwa hidup itu ada awal dan ada akhir pula.
Awal dari-Nya, menuju akhir kembali kepada-Nya.
Lalu adakah nikmat yang lain lagi harus aku ingkari?
Atau nikmat-nikmat yang lain aku dustakan?
Allah pemilik hati dan penjaga hati
Sinarlah dengan cahaya cinta-Mu agar hati ini selalu condong menuju jalan lurus menuju hariban-Mu.
Usia berbatas. Engkau tak berbatas.
Engkaulah Maha Segala...
Pintaku berilah aku kesempatan menghantar hiasan mataku ini, untuk bisa berdikari dan bersikukuh mati, bahwa Engkau adalah Allah Tuhannya.
Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus.
Kebahagian mana lagi harus dicari?
Jika Allah adalah penyelamatmu!