"Balon- balon"
(Dalam realitas tiruan)
Di era digital saat ini di mana segala sesuatu dirasa begitu cepat. Segala macam bentuk informasi yang disodorkan dan diserap begitu bebas memadati ruang virtual hidup manusia. Segala aktifitas manusia dengan segala kemudahannya akan dengan cepat dapat terpenuhi. Dan tentu saja ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku kehidupan manusia. Pola pikir pragmatis, konsumerisme bahkan individualisme menjadi kecenderungan masyarakat kekinian. Tidak dapat terelakkan lagi dengan hadirnya era digital informasi yang termanifestasikan dalam sebuah sistem yang bernama AI ( Artifisial Intelegensia ) yang telah menjadi addicted saat ini.
Tanpa kita sadari atau tidak bahwa kita telah di "nina bobo" kan oleh situasi di mana nantinya kita akan kehilangan  hakikat  ke-diri-an kita sebagai manusia. Dalam hal ini kerja fisik dan kerja otak akan tergantikan oleh sebuah sistem digitalisasi. Tidak tertutup kemungkinan munculnya suatu symtom penyakit sosial akan bermunculan, sepeti gangguan kejiwaan seperti kecemasan yang berlebihan dan gangguan - gangguan penyakit lainnya. Di lain hal juga hubungan komunal serta interaksi antar sesama mansia satu dengan lainnya akan menjadi berjarak. Bahkan di media-media sosial banyak sekali kita temui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan ini menjadi sesuatu hal yang lumrah.
Di mana reliatas "tiruan" (manipulasi realitas) dihadirkan dan menjadi ketentuan serta pembenaran akan aktualisasi diri manusia atas hidupnya.
Kita dapat membayangkan persoalan yang akan muncul, ketika kita berada dan bertemu dalam satu ruangan yang sama, namun tidak terjadi suatu interaksi komunikasi antar satu individu dengan individu lainnya, begitupun sebaliknya. Dikarenakan suatu interaksi sosial telah menjadi "hambar" tidak ada lagi hubungan emosional antara sesama manusia, semuanya terjadi hanya basa basi belaka. Kebudayaan manusia akan terus mengalami pergeseran dan perubahan sejalan dengan berkembangnya zaman. Persoalannya adalah mampukah kita sebagai manusia menghadapinya dan menyikapinya semua itu secara baik dan bijak.
Ini adalah sebuah persoalan global, juga menjadi persoalan bersama, persoalan laku budaya manusia. "Balon - balon" hanya sekedar mencoba menangkap sebagian kecil gejala semua itu dan mepresentasikannya ketengah - tengah masyarakat sebagai acu gagas nilai yang akan dihadirkan. Balon -balon adalah sebuah interpretasi dari hasrat dunia kesementaraan. Dengan berbagai gejala yang muncul kepermukaan yang mempengaruhi pola perilaku budaya serta kecenderungan yang terjadi dari masyarakat saat ini.
Bersambung...
Magelang, Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H