Ketiga, bahwa seorang jomblo, berkat perjuangannya yang gigih, saat serius menapaki gerbang pernikahan nanti, ia akan berhadapan dengan kekasih sejatinya, sedang ia dalam keadaan prima. Makna prima biar pembaca yang menterjemahkannya. Disebut prima dan menyegarkan, karena ia telah mempersembahkan demi kekasih sejati yang dinantikannya dengan persiapan yang matang dan sarat nilai perjuangan!
Dengan tekad bulat yang dilestarikannya, ia kukuh menahan hati, mesti harus berdarah-darah, demi teman hidupnya yang sejati kelak. Buat istri yang akan menemaninya sepanjang hidup itulah gelora cinta sucinya dipersembahkan.
Demikian uraian tentang fadhilah-fadhilah jomblo. Jomblo yang dimaksud disini adalah mereka yang setia menjomblo hingga halal demi menjaga martabat dirinya, bukan karena ia dicampakkan oleh berbagai wanita yang ia damba, namun ternyata baginya cinta bertepuk sebelah tangan, lalu kemudian, demi alasan tertentu, ia mengaku-ngaku jomblo. Jomblo disini tidak bermakna demikian.
Pacaran bisa saja bermakna melecehkan perempuan. Karena hakikatnya ia telah menjajakan hal yang tak bisa dipertanggungjawabkan. Siapa yang mampu menjamin bahwa ia akan menikahi siapa yang dipacari. Pasalnya, begitu banyak sepasang kekasih, yang sudah bersama mempuk cinta, memperjuangkan satu sama lain, namun pada akhirnya, keduanya berbeda haluan dalam jenjang yang lebih serius, Menikah.
Lelaki sejati berusaha menjauhi hal tersebut. Sebagaimana Jauhar al-Zanki berkata dalam bukunya “Berani Mencintai, Bernyali Menikahi",
"Lelaki sejati tak royal obral janji.
Saat cinta suci terbersit dalam hati
Siapkan diri segera menikahi
Aapakah engkau berani?"
Semoga Mencerahkan!
Salam Jomblo!
[caption caption="Sumber : gambarkata.com"]
Bintaro, 25 Desember 2015
Â