Pancasila sebagai nilai kodrat
Menurut Soekarno Pancasila bukan hanya sekadar sebagai philosophisce ground slag, melainkan juga sebagai karakter atau jiwa bangsa Indonesia. Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia karna di gali dan di ambil dari nilai nilai luhur yang di hidupi masyarakat Nusantara sejak dulu
Pancasila yang di rumuskan oleh pembentuk negara pada hakikatnya adalah sebagai dasar negara yang digali dari nilai nilai kehidupan sendiri berupa pandangan bangsa Indonesia. menurut Yadi Latif, tiap sila Pancasila menerapkan suatu perspektif dari keutuhan integritas kodrat manusia dan kodrat itu terdapat lima aspek yaitu :Â
1. Keberadaan manusia merupakan 'adaan' (beings) yang di ciptakan;
2. Manusia tidak bisa hidup sendiri dan mengucilkan diri dari keberadaan yang lain sehingga manusia sering di sebut sebagai makhluk sosial ;
3. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan ruang hidup yang nyata untuk membangun relasi dengan orang lain dalam kehidupan realitas kehidupan yang majemuk;
4. Dalam kehidupan bersama, permasalahan yang timbul dan menyangkut kepentingan orang banyak memerlukan penyelesaian berdasarkan semangat cinta kasih yang di tunjukan dengan saling menghormati;
5. Keberadaan manusia adalah roh yang menubuh;
Upaya pembentukan manusia ideal atau manusia seutuhnya menurut purwasasmita terdiri dari lima unsur yaitu:Â
- Unsur tubuh atau badan Karna kebutuhan biologis sebagai makhluk hidup
- Unsur penalaran agar mampu berpikir analitis dan sintetis atau cerdas secara pikiran dan emosionalÂ
- Unsur keterampilan seperti berkomunikasi, membaca, menulis dan bergaul dengan baik yang di butuhkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan kehidupanÂ
- Unsur etika, yaitu tata nilai sopan santun tata Krama dalam pergaulan, jati diri atau kepribadianÂ
- Unsur keimanan dan ketakwaan sebagai implementasi kesadaran keagamaanÂ
Pancasila sebagai identitas bangsaÂ
1. Ketuhanan yang maha esaÂ