Mohon tunggu...
Jafar G Bua
Jafar G Bua Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Photo Journalist CNN Indonesia, salah satu stasiun televisi yang menjadi bagian dari CT Corp dan CNN International. Saat ini bekerja dan berdomisili di Pulau Sulawesi, namun ingin berkelana ke seluruh pelosok Nusantara Jaya. Semua tulisan di microsite ini dapat dikutip sepanjang menyebutkan sumbernya, sebab ini semua adalah karya cipta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menawarkan Falsafah Momi ri Bivi, Momi ri Ate

21 Februari 2016   12:02 Diperbarui: 21 Februari 2016   12:23 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelajaran apa yang bisa ditarik dari kedua tokoh tersebut; sikap kesatria, karakter negarawan yg paripurna, lapang dada mengakui kekalahan dan semangat sportifitas dalam pertarungan. Kita mesti mahfum dalam sebuah pertandingan pasti ada yang menang dan ada yg kalah. Bahkan dalam posisi seri sekalipun dalam sepakbola akan diselesaikan dengan menit perpanjangan, lalu adu pinalti. Tiada pertarungan yang tak selesai.

Dalam pemilihan kepala daerah Sulawesi Tengah, soal belum dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Longki Djanggola dan Sudarto, bila paham, tentu bukan karena urusan gugatan yang tak kunjung usai. Meski isu yang menjadi viral di media sosial utamanya Facebook terkait soal itu. Seperti juga Bupati dan Wakil Bupati Banggai, masa jabatan Longki dan Sudarto baru akan berakhir pada Juni 2016 mendatang. Tapi sudahlah, saya tidak sedang membahas itu.

Saya hanya ingin menyampaikan catatan saya, soal karakter dan perilaku elit politik yang haus kekuasaan. Mental yang jauh dari jiwa sportifitas yg dimiliki para negarawan. Saya melihatnya sebagai sesuatu yang menggelikan. Ini mungkin satu-satunya kasus pilkada di Indonesia yang unik, karena tiada satupun keputusan dari lembaga yang diakui negara; KPU dan Mahkamah Konstitusi dipercayai oleh pesaing Longki dan Sudarto.

Sebenarnya, pada 9 Desember 2015 lalu, semua orang sudah menunggu pasangan Rusdi Mastura dan Ihwan Datu Adam segera menyampaikan ucapan selamat setelah hitung cepat Indo Barometer, lembaga sigi terpercaya di Republik ini, memenangkan Longki-Sudarto dengan selisih suara hampir 10 persen. Namun ucapan itu tak kunjung datang. Lalu, pleno Komisi Pemilihan Umum pun diteken. Hasilnya; Longki-Sudarto menang dengan selisih tak jauh beda dari hitung cepat Indo Barometer. Lagi-lagi ucapan selamat tak kunjung datang. Berujunglah prosesnya pada gugatan di Mahkamah Konstitusi. Dan hasilnya; permohonan Rusdi-Ihwan ditolak! Artinya semua proses yang dimungkinkan oleh undang-undang sudah terlampaui. Apa yang terjadi setelahnya? Lagi-lagi pasangan Rusdi-Mastura tak kunjung memberi ucapan selamat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Longki Djanggola dan Sudarto.

Pasangan Rusdi-Ihwan tidak legowo, tidak lapang dada. Begitu bahasa Andi Alimuddin Rauf, akademisi senior Universitas Tadulako. Ia meminjam ungkapan Bahasa Jawa itu untuk menyederhanakan falsafah Kaili, suku asli yang tesebar di Palu, Parigi Moutong, Donggala dan Sigi; momi ri bivi, momi ri ate--manis di bibir, manis pula di hati. Mengutip pernyataan Rusdi Mastura yang selalu menyampaikan ke khalayak ramai dalam pelbagai kesempatan bahwa ia selalu legowo, siap menang dan siap pula kalah, banyak orang menanti itu dilisankan lalu menjadi kesepakatan dan kemahfuman bagi yang lain. Kita tidak ingin seperti ujar-ujar; momi ri bivi, pai ri ate--manis di bibir, tapi pahit di hati. Ucapan yang tidak sejalan dengan isi hati bahkan tindakan. Pertandingan sudah berakhir. Saatnya kini kita membangun daerah ini bergandengantangan. Melupakan selisih paham dan silang sengketa.***

*Jurnalis Televisi. Bekerja di CNN Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun