Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Lamongan Kabinet Sinergi Kolaborasi melaksanakan agenda Bincang Ekonomi Daerah di Auditorium Pasca Sarjana Unisla Lantai 3 dengan tema "Memandang Ekonomi Daerah sebagai Episentrum Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Lamongan" (Selasa, 13 Agustus 2024).
Kegiatan ini merupakan realisasi program dari staff magang Bem Unisla 2023-2024, dimana diakhir periode ini pengurus Bem Unisla menyiapkan kader-kader yang militan yang aktif dan kontributif untuk pengembangan serta kemajuan organisasi di periode selanjutnya.
"Dalam agenda Bincang Ekonomi Daerah ini diikuti kurang lebih 180 yang terdiri dari Ormawa se-Unisla, perwakilan setiap fakultas, OKP dilingkungan Unisla, dan kawan-kawan aliansi Bem se-Lamongan. Turut hadir dalam acara ini, Imamatur Roki'in dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, serta Ahmad Imam dari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Lamongan. Kehadiran mereka memberikan perspektif dari pemerintahan daerah dalam mendukung pengembangan ekonomi di Kabupaten Lamongan". Ucap Anggita selaku Ketua Pelaksana Kegiatan Bincang Ekonomi Daerah Bem Unisla
Nur Wahid selaku Ketua BEM Unisla menambahkan bahwa "Saat ini Bem Unisla dalam fase regenerasi yakni pengurus wajib meningkatkan, menyempurnakan serta menyiapkan agar bisa melanjutkan estafet regenerasi kepengurusan selanjutnya. Staff magang hadir dengan harapan besar untuk dapat mencetak calon penerus kepengurusan yang loyal serta kontributif terhadap organisasi. Bincang Ekonomi Daerah merupakan urgensi yang dipandang kawan-kawan pengurus Bem Unisla, dikarenakan industrialisasi makin berkembang dan apakah nantinya dampak akan berdampak positif untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat Lamongan. Disisi lain, hilirisasi pertanian,peternakan dan perikanan dari lamongan juga masih belum maksimal".
Dalam sambutannya, Dr. Abdul Ghofur selaku Rektor Unisla menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memahami dan mengelola potensi ekonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
ia juga menegaskan bahwa pendidikan tinggi harus mampu menjadi jembatan antara pengetahuan akademik dan penerapannya di masyarakat.
Sebagai pemateri utama, Dirham Akbar Aksara, Penasehat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lamongan, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan pengusaha dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.
Ia juga menggaris bawahi bahwa ekonomi daerah memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi episentrum kesejahteraan, jika dikelola dengan baik dan didukung oleh semua pihak.
Dr. Abid Muhtarom, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisla, turut memberikan materi dengan topik yang lebih mendalam mengenai strategi pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal. Beliau menekankan perlunya inovasi dan diversifikasi dalam mengelola sumber daya daerah, serta pentingnya peran akademisi dalam riset dan pengembangan yang aplikatif.