Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabinet Sinergi Kolaborasi Universitas Islam Lamongan (Unisla) periode 2023-2024 bersama BEM Fakultas Se-Unisla menggelar seruan untuk mengawal pemilu 2024 dan ajakan untuk menolak segala bentuk provokasi.
Agenda tersebut dilaksanakan  di depan gedung A Unisla. Jum'at, 12/1/2024)
Ahmad Robithul Hasani, Â Kemenko Pergerakan BEM Unisla menuturkan, pada seruan yang dilakukan oleh BEM Unisla ini bertujuan untuk menolak provokasi ditengah hiruk-pikuk suasana pemilu 2024.
"Penting bagi kita untuk tetap tenang dan menolak terlibat dalam segala bentuk konflik", jelasnya
Dengan memahami dampak negatif yang ditimbulkan, Robet mengajak untuk bersama-sama memilih jalan kebijaksanaan dan mempromosikan dialog yang konstruktif.
"Tentunya dengan menjaga keberagaman dan menghormati perbedaan, kita dapat menciptakan ruang untuk saling memahami". Pungkasnya.
Di lain pihak, Nur Wahid, Ketua Bem Unisla menghimbau kepada mahasiswa sebagai insan intelektual, golongan akademis yang mengedepankan pola pikir kritis untuk tetap menjunjung tinggi etika dan fokus pada substansi bukan menjelekkan seseorang.
"kritik harus tetap disuarakan, substansi harus tetap disampaikan, tetapi tetap mengedepankan etika", jelasnya.
Wahid menambahkan, pihaknya sepakat kritik terhadap kebijakan publik, terutama terkait pemilu 2024 harus disampaikan dengan cara yang baik, santun, dan beretika sehingga maksud, dan substansi bisa tersampaikan pada masyarakat.
"Kami menolak dan mengecam segala bentuk kampanye hitam." Tegas Wahid di akhir sesi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H