Mohon tunggu...
Hikmah Aulia
Hikmah Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

β€” hobi membaca ⋆ π™šβ€Ž ΰ£ͺΦΈ ⊹ Χ…

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mitigasi Risiko Inflasi Global: Dampak Kebijakan The Fed dan Solusi untuk Perekonomian Indonesia

18 Juni 2024   19:00 Diperbarui: 18 Juni 2024   19:02 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Banyak negara termasuk Indonesia, sangat memperhatikan kebijakan Federal Reserve System Amerika Serikat atau yang biasa disebut The Fed. Ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter Federal Reserve, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam konteks ini, kita dapat melihat bahwa kebijakan Federal Reserve seringkali berdampak negatif pada negara-negara berkembang seperti Indonesia karena menyebabkan masalah dan peluang sekaligus.

Pertama, bagaimana kebijakan Federal Reserve berdampak pada ekonomi Indonesia. Kebijakan suku bunga AS adalah salah satu yang paling memengaruhi Indonesia. Dalam rapat kebijakan FOMC yang berakhir pada hari Rabu, 12 Juni 2024 waktu Amerika Serikat atau hari Kamis, 13 Juni 2024 WIB, Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 5,25%--5,50%. The Fed juga mengindikasikan penurunan suku bunga ditunda hingga Desember 2024. Ini disebabkan oleh penilaian para pembuat kebijakan terhadap perekonomian Amerika Serikat, yang dianggap hampir tidak berubah dalam semua aspek pentingnya selama bertahun-tahun mendatang.

Jika Federal Reserve menaikkan suku bunga, investor cenderung menarik dananya dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk menginvestasikan di AS, yang dianggap lebih aman dan memberikan imbal hasil yang tinggi. Hal ini dapat meningkatkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah, meningkatkan beban utang luar negeri, dan memperlemah perekonomian domestik.

Sebaliknya, ekonomi Indonesia juga mendapat manfaat dari kebijakan Federal Reserve. Misalnya, Federal Reserve dapat menghasilkan lebih banyak likuiditas di seluruh dunia dengan menerapkan kebijakan stimulus moneter seperti program pembelian obligasi. Pemerintah Indonesia dapat memanfaatkannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan investasi infrastruktur dan mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang potensial.

Pemerintah dan otoritas moneter Indonesia sangat memperhatikan dampak dari kebijakan Federal Reserve ini. Namun, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi efeknya. Pertama, bank sentral Indonesia dapat bekerja sama dengan bank sentral lainnya untuk mengkoordinasikan kebijakan moneter untuk menghadapi aliran modal yang tidak stabil. Kedua, pemerintah dapat memperkuat kebijakan fiskal untuk menjaga stabilitas ekonomi saat ekonomi global berubah.

Selain itu, untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan mengendalikan inflasi, Indonesia harus meningkatkan daya saing dan produktivitas ekonominya. Hal ini dapat dicapai melalui investasi dalam infrastruktur dan pendidikan, serta peningkatan regulasi dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang berpotensi.

Indonesia harus mengambil tindakan proaktif untuk mencegah inflasi global yang dipicu oleh kebijakan Federal Reserve. Perekonomian Indonesia dapat menjadi lebih tangguh dalam menghadapi perubahan ekonomi global dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dengan menerapkan kebijakan moneter, fiskal, dan struktural yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun