Siang tadi saya berangkat ke kantor dengan hati yang riang tanpa memperhatikan uang cash yang ada didompet saya, maklum baru habis libur, dan yakin banget sesampainya di kantor pasti ga ada kerjaan. Setiap senin memang giliran stock opname aja, setelah itu beres, sambil berharap ga ada selisih.
Dengan Supra fit andalan saya, saya berangkat kerja , menyusuri jalan yang sudah agak lengang karena saya berangkat di siang bolong. Matahari sangat terik hari ini, dan membuat saya sedikit berkeringat dan ga terlalu peduli kiri dan kanan jalan yang saya lalui, yang penting cepet sampai kantor. Sesampainya di BKT (Banjir kanal Timur) saya langsung belok kiri ke arah Kampung Melayu, tiba-tiba....
"Priit...priiit..., kiri...kiri pak", seorang polisi menghentikan laju motor saya, " selamat siang pak", sapanya.
"Selamt siang", jawab saya.
" Bapak sudah melanggar lampu merah, boleh lihat surat-surat kendaraannya", pinta pak polisi.
"wah saya ga engeh banget pak, maaf banget pak", jawab saya sambil mengeluarkan dompet dan menyerahkan surat-surat kendaraan.
Memang di pertigaan tersebut agak lengan, dan orang berkendara agak bebas lalu lalang tanpa menghiraukan rambu lalu lintas karena ada jalan baru yang bisa dilalu seenaknya dari arah mana saja tepat di sisi BKT, bahkan kalau malam menjadi tempat muda-mudi berkumpul dan berpacaran.
"SIM-nya mau ditilang ga", tanya pak polisi.
"Ga usah lah pak, repot-repot aja", jawab saya.
"Ya sudah, sini dibantu aja", pinta pak polisi.
" Apa, Gimana pak?", tanya saya menegaskan.