Arginin berperan dalam meningkatkan aliran darah, yang menghasilkan sensasi panas tersebut. Selain daging kambing, arginin juga dapat ditemukan dalam daging ayam dan kacang-kacangan.
3. Ibu Hamil Tidak Boleh Mengonsumsi Daging Kambing
Sifat daging kambing yang dapat memicu panas juga sering dikaitkan dengan ibu hamil. Banyak yang mempercayai bahwa ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi daging kambing karena dapat meningkatkan risiko keguguran. Namun, hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa daging kambing sebenarnya kaya akan nutrisi yang baik untuk ibu hamil, asalkan dikonsumsi dengan jumlah yang tepat.
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi daging yang matang sempurna. Oleh karena itu, sebaiknya menghindari makan sate kambing yang mungkin tidak matang dengan baik.Â
Dengan memperhatikan proses pemasakan yang baik, ibu hamil masih dapat menikmati manfaat gizi dari daging kambing tanpa menimbulkan risiko yang signifikan.
Setelah mengetahui fakta-fakta di balik mitos-mitos tersebut, apakah Anda masih ragu untuk menyantap daging kambing? Penting untuk mencari informasi yang akurat dan mengkonsultasikan kebutuhan gizi Anda dengan dokter atau ahli gizi untuk membuat keputusan yang tepat tentang pola makan Anda.
Dalam menghadapi perayaan Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, penting untuk menyadari bahwa daging kambing merupakan sumber protein dan nutrisi yang berharga. Konsumsi yang seimbang dan bijak terhadap daging kambing, seperti juga jenis daging lainnya, dapat memberikan manfaat bagi kesehatan kita.
Jadi, jangan biarkan mitos-mitos yang tidak berdasar menghalangi Anda untuk menikmati hidangan daging kambing yang lezat dan bergizi. Nikmati dengan bijak, pilihlah sumber daging yang berkualitas, dan olah dengan cara yang sehat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI