Dekatnya perayaan Idul Adha 2023 telah memunculkan berbagai mitos tentang efek negatif dari mengonsumsi daging kambing. Namun, tidak semua mitos tersebut dapat dipastikan kebenarannya.Â
Dalam menghadapi situasi ini, penting bagi kita untuk mengetahui mitos-mitos yang sering terkait dengan konsumsi daging kambing. Namun, perlu diingat bahwa informasi yang diberikan perlu disaring dan tidak boleh dianggap sebagai kebenaran mutlak.
Daging kambing memiliki kandungan zat besi, vitamin B, kolin, dan selenium yang baik bagi tubuh, seperti yang dilansir dari Suara.com. Setiap 100 gram daging kambing mengandung sekitar 154 kalori, 9,2 mg lemak, dan 3,6 mg lemak jenuh. Vitamin B yang terkandung dalam daging kambing membantu proses pembakaran lemak dalam tubuh, sementara kolin dan selenium berperan dalam melawan risiko kanker.
Meskipun terdapat manfaat-manfaat tersebut, ada mitos yang berkembang di masyarakat terkait dengan konsumsi daging kambing. Mari kita bahas mitos-mitos tersebut secara lebih mendalam:
1. Penyebab Darah Tinggi
Belum ada penelitian ilmiah yang mendukung klaim bahwa daging kambing menyebabkan tekanan darah tinggi. Hal ini sebenarnya merupakan mitos yang telah beredar di masyarakat.Â
Satu-satunya hal yang bisa berkaitan dengan darah tinggi adalah jika seseorang mengonsumsi daging kambing secara berlebihan, hal ini bisa memicu peningkatan tekanan darah karena kandungan protein yang berlebihan. Namun, penting untuk diingat bahwa protein tinggi tidak hanya ditemukan dalam daging kambing, tetapi juga dalam semua jenis daging, terutama daging merah seperti daging sapi.Â
Selain itu, cara pengolahan daging juga berpengaruh, seperti penggunaan minyak berlebihan, penambahan garam berlebihan, atau penggunaan santan kental. Hal-hal ini tentu saja dapat berdampak negatif pada kesehatan.
2. Meningkatkan Gairah Seksual
Daging kambing, terutama bagian seperti torpedo, telah lama dipercaya memiliki efek meningkatkan gairah seksual pada pria. Namun, apakah ini mitos atau benar? Sebenarnya, efek panas yang dirasakan setelah mengonsumsi daging kambing bukanlah tanda bahwa gairah seksual meningkat, melainkan efek dari zat arginin yang terdapat dalam daging kambing.Â